LUMAJANG, Reportasenews.net – Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung produktivitas pertanian, Babinsa Sumberurip Koramil 0821-14/Pronojiwo, Koptu M. Arif Wibowo, bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Pronojiwo, melaksanakan pendampingan pembuatan irigasi perpipaan sepanjang 978 meter.
Program tersebut berlangsung di dua kelompok tani (Poktan), yaitu Poktan Tani Mulyo dan Poktan Tani Maju, yang terletak di Dusun Sriti dan Dusun Krajan, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat (1/11/2024).
Saat dikonfirmasi, Koptu M. Arif Wibowo menegaskan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari komitmen TNI dalam mendukung sektor pertanian, khususnya dalam hal irigasi dan infrastruktur pendukung lainnya.
“Kami, sebagai Babinsa, selalu siap mendampingi petani dalam setiap proses yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Keberhasilan irigasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani di wilayah Desa Sumberurip,” kata dia.
Ia juga menyampaikan, Irigasi perpipaan tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan kekurangan air yang kerap dihadapi petani, terutama saat musim kemarau.
Sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya air, irigasi tersebut akan meningkatkan akses air bagi lahan pertanian yang sebelumnya bergantung pada curah hujan atau saluran irigasi terbuka yang kurang efektif.
Sementara itu, Bekti Raharjo, SP, selaku PPL BPP Pronojiwo, menjelaskan bahwa irigasi perpipaan tersebut merupakan bagian dari program peningkatan infrastruktur pertanian untuk memastikan ketersediaan air yang memadai bagi lahan pertanian.
“Dari lima titik yang direncanakan dalam program ini, tahap pertama direalisasikan dua titik penyambungan sepanjang 292 meter, dari target di dua Poktan, yakni Tani Mulyo sepanjang 630 meter dan di Gapoktan Tani Maju sepanjang 348 meter,” ungkap Bekti.
Ia juga mengatakan, bahwa keberhasilan program irigasi perpipaan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Sumberurip, sekaligus menjadi solusi berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
Dengan terjaminnya pasokan air yang stabil, komoditas pertanian seperti padi dan jagung yang menjadi andalan warga desa, diharapkan dapat tumbuh lebih optimal dan memberikan hasil panen yang meningkat.
“Kerjasama antara petani, Babinsa, dan PPL merupakan kunci keberhasilan program ini. Semoga langkah ini dapat memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan kemandirian pangan di wilayah desa Sumberurip dengan pertanian yang lebih baik di masa depan,” pungkasnya. ***