PROBOLINGGO, reportasenews.net – Di tengah semangat memperkuat silaturahmi dan berbagi pengalaman antar desa, Pemerintah Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, melaksanakan studi banding ke Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dalam pengelolaan pemerintahan desa serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Kesilir, Sucipto, disambut hangat oleh Kepala Desa Asembagus, Ali Ibang Fansuri, bersama jajaran perangkat desa dan masyarakat setempat. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan penampilan tarian Glipang oleh siswa-siswi SDN Asembagus 1. Suasana yang penuh kekeluargaan terasa kental dalam setiap momen pertemuan, yang tidak hanya sekadar formalitas, namun juga memperlihatkan kedekatan antardua desa yang terjalin.
Dalam sambutannya, Camat Kraksaan, Puja Kurniawan, mengungkapkan pentingnya pertemuan ini untuk mempererat kerja sama antar desa, baik dalam pertukaran program maupun pengembangan kegiatan yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat di kedua wilayah. “Kami berharap, silaturahmi ini dapat membawa dampak positif, baik dalam bentuk pertukaran ide dan program, yang pada gilirannya dapat memperkuat desa-desa di Kabupaten Probolinggo, khususnya Asembagus, dan juga memberikan inspirasi bagi Desa Kesilir,” ujar Puja dengan penuh semangat.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini, Sucipto, Kepala Desa Kesilir, juga menyampaikan harapannya untuk terus menjalin komunikasi yang baik, terutama dalam hal program pembangunan desa yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
“Meskipun perjalanan yang kami tempuh cukup panjang, saya yakin bahwa setiap momen yang kita lewati akan membawa pelajaran berharga yang dapat diterapkan di desa kami,” tambah Sucipto.
Sesi perkenalan antar perangkat desa juga menjadi momen penting dalam acara tersebut. Kepala Desa Asembagus, Ali Ibang Fansuri, memperkenalkan timnya yang terdiri dari perangkat desa hingga pendamping desa yang memiliki peran penting dalam melaksanakan program-program di desa. Kehadiran mereka turut memperkuat kesan bahwa setiap desa memiliki potensi untuk berkembang, tergantung pada sinergi antara pemerintahan desa dan masyarakatnya.
Selanjutnya, Sucipto memberikan tali asih kepada Kepala Desa Asembagus sebagai simbol penghargaan atas sambutan hangat dan kerja sama yang terjalin. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan profil Desa Asembagus yang menonjolkan keberhasilan desa tersebut dalam pengelolaan potensi lokal, seperti sektor pertanian dan pariwisata, yang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Acara ini juga memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk bertukar pengalaman terkait berbagai program unggulan yang telah dijalankan, seperti program Desa Ramah Anak yang telah membawa desa Asembagus meraih penghargaan dari Bupati Probolinggo. Hal ini membuka wawasan bagi Desa Kesilir tentang pentingnya integrasi antara pengelolaan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Ali Ibang Fansuri, Kepala Desa Asembagus, mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan dari Desa Kesilir.
“Kami sangat bangga bisa menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini, dan berharap hubungan yang terjalin akan terus berkembang, baik dalam hal pertukaran pengetahuan maupun kolaborasi dalam program-program pembangunan,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan ramah tamah yang memperkuat hubungan antardua desa. Sebagai simbol dari pertemuan yang penuh kebersamaan ini, kedua desa berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama, tidak hanya dalam hal program pembangunan, tetapi juga dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berbudaya.
Dengan begitu, studi banding ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif dalam mempererat tali persaudaraan antar desa serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas di masa mendatang. Ke depan, kedua desa bertekad untuk bersama-sama mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada untuk kesejahteraan bersama.
(Jhon Qudsi)