BeritaPariwisataPemerintahanPertanian

Serah Terima Jabatan, Gus Haris dan Lora Fahmi Siap Wujudkan Probolinggo Emas

44
×

Serah Terima Jabatan, Gus Haris dan Lora Fahmi Siap Wujudkan Probolinggo Emas

Sebarkan artikel ini
073f015c 62fb 45cf b0f8 44e69e58d587
“Banner

PROBOLINGGO – Kabupaten Probolinggo resmi memasuki babak baru setelah serah terima jabatan (sertijab) Bupati Probolinggo antara Gus dr. Haris dan Lora Fahmi AHZ, Senin (3/3) di Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo. Dalam sambutannya, Gus Haris menegaskan bahwa Probolinggo adalah miniatur Jawa Timur, dengan potensi luar biasa di sektor agribisnis dan pariwisata. Namun, di balik keindahan alamnya, daerah ini masih dibayangi kemiskinan tinggi dan rendahnya kualitas SDM.

Angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo mencapai 16,86 persen, menjadikannya salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Timur. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih stagnan di angka 70,19, sementara rata-rata lama sekolah hanya 6,31 tahun. Gus Haris menegaskan bahwa pemerintahannya akan fokus menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.

“Kita punya tantangan besar dalam membangun SDM yang lebih berkualitas. Kemiskinan harus ditekan dan akses pendidikan harus diperluas. Probolinggo punya potensi besar, tetapi masih ada pekerjaan berat yang harus kita selesaikan,” ujar Gus Haris.

Pariwisata & Agribisnis Jadi Andalan, BEM Probolinggo Siap Kawal 100 Hari Kerja

Di sisi lain, potensi agribisnis dan pariwisata Probolinggo sangat menjanjikan. Kabupaten ini memiliki Gunung Bromo, Argopuro, hingga garis pantai sepanjang 72 km yang kaya akan potensi wisata bahari dan ekosistem mangrove. Dari sektor agribisnis, produksi tembakau mencapai 11.600 ton per tahun, menjadikannya terbesar kedua di Jawa Timur setelah Jember. Bawang merah mencapai 66 ribu ton per tahun, sementara produksi kopi menembus 4.000 ton per tahun, tersebar di lereng Bromo dan Argopuro.

Meski demikian, mahasiswa dari Aliansi BEM Probolinggo Raya mengingatkan bahwa pemerintah tidak boleh hanya fokus pada sektor unggulan, tetapi juga harus menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang masih menghambat pembangunan daerah.

“Kami akan mengawal program 100 hari kerja Gus Haris dan Lora Fahmi. Janji politik yang disampaikan saat debat kandidat kemarin harus benar-benar direalisasikan,” tegas Azam, pengurus Aliansi BEM Probolinggo Raya.

Investigasi Tambang Ilegal, Mahasiswa Desak Pemerintah Bertindak

Selain itu, kalangan mahasiswa yang tergabung Badan Eksekutif Mahasiswa Probolinggo Raya menyoroti maraknya tambang ilegal di Kabupaten Probolinggo yang merusak lingkungan dan berpotensi merugikan masyarakat. Mereka menegaskan akan melakukan investigasi lapangan dalam waktu dekat.

“Kami sudah membahas persoalan tambang ilegal, tetapi masih butuh data lebih lengkap. Investigasi konkret akan segera dilakukan untuk mengungkap aktor-aktor yang bermain di dalamnya,” tegas Azam anggota BEM Probolinggo Raya.

Khofifah Tekankan Sinkronisasi Program Kabupaten & Provinsi

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa pembangunan di Kabupaten Probolinggo harus sinkron dengan target provinsi dan nasional.

“Kami sudah mengidentifikasi permasalahan utama di Probolinggo, seperti kemiskinan, rendahnya IPM, dan angka kematian ibu dan bayi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPGMD) Provinsi harus segera diselaraskan dengan RPGMD Kabupaten agar pembangunan lebih efektif,” ujar Khofifah.

Selain itu, ia juga menyampaikan rencana peresmian infrastruktur strategis, termasuk jembatan di Lumajang, yang akan meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Ulama Ingatkan Kepemimpinan yang Transparan & Berkeadilan

KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah mengingatkan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan transparansi dan keadilan.

“Pemerintahan harus berjalan transparan, terkontrol, dan berpihak kepada masyarakat. Jangan sampai amanah ini justru melahirkan kebijakan yang tidak adil dan merugikan rakyat,” tegasnya.

Dengan serah terima jabatan ini, Gus Haris dan Lora Fahmi diharapkan mampu membawa Probolinggo keluar dari jeratan kemiskinan dan menjadikannya sebagai gerbang utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

“Banner