SAMPANG, Reportasenews.net – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sampang, Madura, Jawa Timur, melalui Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK), terus mengembangkan program Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah (GLHA) sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Program tersebut mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan mereka secara produktif, dengan dikelola baik oleh keluarga maupun kelompok masyarakat.
Salah satu langkah konkret dari program itu terlihat pada Rabu (25/9/2024), saat MEK PDA menggelar pembentukan Kelompok Wanita Tani Aisyiyah (KWTA) di Jalan Semeru 5, Kelurahan Rongtengah, Sampang.
Acara tersebut juga diisi dengan sosialisasi yang menghadirkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ir. Suyono, M.Si., sebagai narasumber, didampingi jajaran kabid dan penyuluh lapangan.
Peserta kegiatan ini terdiri dari berbagai unsur, seperti RT, PKK RT, PKK Kelurahan, serta pengurus dan anggota Paguyuban Mamin Sekkar Pote.
Ketua PDA Sampang, Anis Sjafitrie, menjelaskan bahwa KWTA merupakan bagian dari gerakan ekonomi yang bertujuan memberdayakan perempuan Aisyiyah.
“Selain meningkatkan ketersediaan dan akses pangan untuk rumah tangga, KWTA diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan menjadi program Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA),” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ir. Suyono, M.Si., menekankan bahwa pemanfaatan pekarangan, meskipun kecil, jika dikelola dengan baik, tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi keluarga, tetapi juga bisa menghasilkan pendapatan.
“Kelompok Wanita Tani ini berpotensi menjadi embrio terbentuknya Kampung-Kampung Organik di masa depan,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Ir. Suyono juga menyoroti pentingnya legalitas bagi Aisyiyah sebagai organisasi masyarakat (Ormas), dengan mendaftarkan diri ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) untuk memperkuat sinergi dengan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Perikanan, Peternakan, dan DLH, demi bimbingan dan pembinaan secara berkelanjutan.
Setelah sosialisasi, Ir. Suyono beserta jajaran melanjutkan agenda dengan meninjau lokasi edukasi budidaya tanaman di Go Green 2, Surya Setinggil, yang menjadi pusat kegiatan pertanian organik di Sampang.
Sementara itu, Anis Sjafitrie juga menambahkan bahwa anggota PDA Sampang sudah lama aktif dalam kegiatan menanam di pekarangan rumah, termasuk budidaya berbagai jenis sayuran, seperti cabai, tomat, kangkung, bayam, sawi, timun, serta tanaman obat seperti daun mint, kemangi, dan seledri.
“Media tanam yang digunakan pun ramah lingkungan, seperti pupuk kandang dan kompos, serta memanfaatkan limbah anorganik sebagai wadah tanam, seperti karung beras dan botol air mineral,” paparnya.
Menurutnya, selain pekarangan rumah, budidaya tersebut juga terkonsentrasi di dua lokasi Go Green di Surya Setinggil, yang dikelola oleh Nurul Afiqoh dan Ariana S, anggota PDA Sampang.
“Kami berharap, kegiatan ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Sampang,” pungkasnya.***