SUMENEP — BPRS Bhakti Sumekar terus menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya menabung dan literasi keuangan sejak dini di kalangan pelajar melalui program BBS Sekolah, sebuah inovasi digital berbasis QRIS yang menyasar lingkungan pendidikan.
Direktur Utama PT BPRS Bhakti Sumekar, H. Hairil Fajar, menjelaskan bahwa BBS Sekolah merupakan sistem tabungan elektronik yang dirancang khusus bagi siswa, sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar).
“Sebagai BUMD milik Pemerintah Kabupaten Sumenep, kami hadir untuk mendukung penguatan literasi keuangan, khususnya di dunia pendidikan. Harapannya, siswa terbiasa menabung sejak dini melalui sistem yang praktis dan modern,” ujar Hairil saat ditemui, Jumat (20/6/2025).
Meskipun belum berbasis kepemilikan rekening pribadi oleh setiap siswa, BBS Sekolah menjadi langkah awal dalam mempermudah pengelolaan tabungan secara kolektif antara sekolah dan perbankan.
Program ini telah menyasar seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/MA. Salah satu implementasi awalnya terlihat di SDN Juluk 1, Kecamatan Saronggi, yang menjadi sekolah percontohan pertama dalam pelaksanaan program ini.
“Kami datang langsung ke SDN Juluk 1 dalam kegiatan launching buku BBS Sekolah. Di hadapan wali murid, kami sampaikan bahwa sekolah ini sudah mengimplementasikan BBS Sekolah dengan baik,” imbuh Hairil.
Menurutnya, pelaksanaan program ini juga menjadi momentum evaluasi menyeluruh agar dapat terus disempurnakan, khususnya dalam aspek teknis seperti penyetoran dan penarikan tabungan siswa di akhir tahun ajaran.
“Setiap kendala akan kami catat untuk perbaikan ke depan. Tujuan utama kami adalah menjadikan program ini berkelanjutan dan lebih efisien di masa mendatang,” tandasnya.
Melalui BBS Sekolah, BPRS Bhakti Sumekar berharap mampu menanamkan nilai kemandirian finansial dan tanggung jawab kepada para pelajar, sembari membuka akses inklusi keuangan yang lebih luas di wilayah Kabupaten Sumenep.
