SumenepKesehatan

Kolaborasi RSUD dr. H. Moh. Anwar, UNAIR, dan PDGI Gelar Pengabdian Medis di Sumenep

354
×

Kolaborasi RSUD dr. H. Moh. Anwar, UNAIR, dan PDGI Gelar Pengabdian Medis di Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 7747
RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Siap Laksanakan Operasi Cleft dan Edukasi Dokter Gigi, Gandeng UNAIR dan PDGI.

SUMENEP – RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep akan menjadi tuan rumah kegiatan kolaboratif pelayanan medis dan edukasi spesialis bertajuk “Peningkatan Kapasitas Dokter Gigi Kabupaten Sumenep dalam Manajemen Cleft dan Dental Emergency melalui Pendekatan Edukasi dan Intervensi Klinis.” Kegiatan ini akan berlangsung pada 19–21 Juni 2025.

Program ini merupakan hasil sinergi antara Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sumenep, dan RSUD dr. H. Moh. Anwar. Fokus utama kegiatan ini adalah edukasi untuk tenaga medis serta intervensi klinis bagi pasien celah bibir dan lelangit (cleft lip and palate).

Kepala Dinas Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Sumenep, drg. Hj. Ellya Fardasah, M.Kes, selaku Pelaksana Harian Direktur RSUD dr. Moh. Anwar, melalui Kasi Informasi RSUD, Erfin Sukayati, M.Kes, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperluas akses layanan spesialis di daerah.

“Kami ingin memastikan anak-anak dengan kelainan celah bibir dan lelangit juga punya kesempatan untuk pulih dan tersenyum percaya diri. Harapannya, kolaborasi ini tidak berhenti di sini, tapi berlanjut secara berkesinambungan,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).

Koordinator Pelaksana Pengabdian Masyarakat Bedah Mulut di Sumenep, drg. Azmi F. Nurwansyah, menjelaskan bahwa kegiatan akan diawali dengan proses skrining pasien pada 19 Juni. Sebanyak 10 pasien terpilih akan menjalani operasi secara gratis pada 20–21 Juni. Tindakan akan dilakukan dengan pembiusan lokal maupun umum, tergantung kondisi klinis masing-masing pasien.

“Operasi ini tidak hanya memperbaiki bentuk wajah, tapi juga memulihkan kondisi psikologis anak dan keluarganya. Ini bentuk nyata kepedulian lintas sektor,” ujar drg. Azmi.

Selain itu, akan digelar seminar kedokteran gigi pada 21 Juni, yang diikuti oleh 70 dokter gigi dari seluruh wilayah Sumenep. Seminar ini akan membahas dua isu penting: Cleft Lip and Palate serta Dental Emergency, guna memperkuat kapasitas klinis para dokter gigi dalam menghadapi kasus serupa di daerahnya.

“Kami ingin para dokter gigi di Sumenep lebih siap dan percaya diri menghadapi kasus-kasus kelainan bawaan maupun kegawatdaruratan,” tambah drg. Azmi.

Menurut drg. Azmi, dipilihnya Kabupaten Sumenep sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Wilayah kepulauan ini dinilai masih memiliki angka kasus celah bibir dan lelangit yang tinggi, namun belum tertangani optimal karena keterbatasan akses layanan spesialis.

“Kerja sama ini menegaskan bahwa jarak dan kondisi geografis tidak boleh menjadi penghalang warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik,” pungkasnya.

Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa RSUD dr. Moh. Anwar sebagai rumah sakit daerah mampu menjadi pelopor layanan kesehatan spesialis berbasis kolaborasi, apabila didukung penuh oleh berbagai elemen, baik akademisi, profesional, maupun pemerintah.

“Banner

Tinggalkan Balasan