hut bhayangkara ke 78
BeritaOlahraga

Turnamen Sepak Bola Diwarnai Kegaduhan, Pemdes Gambiran Akan Evaluasi

517
×

Turnamen Sepak Bola Diwarnai Kegaduhan, Pemdes Gambiran Akan Evaluasi

Sebarkan artikel ini
Pertandingan babak semifinal dusun lidah dan dusun Krajan 1 di warnai kegaduhan pemain dan suporter dari kedua belah kesebelasan
Foto: Pertandingan babak semifinal Dusun Lidah dan Dusun Krajan 1 diwarnai kegaduhan pemain dan suporter dari kedua kesebelasan, @by_reportasenews.net

BANYUWANGI, Reportasenews.net – Kemeriahan perayaan HUT RI ke-79 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, melalui turnamen sepak bola antar dusun, justru diwarnai kegaduhan antara pemain dan penonton dari kedua tim.

Pertandingan yang telah mencapai babak semifinal ini mempertemukan tim dari Dusun Lidah dan Dusun Krajan 1. Meskipun awalnya diisi oleh pemain lokal, ketegangan di lapangan meningkat karena faktor kelelahan, yang akhirnya memicu gesekan antara pemain dan menyebabkan masuknya penonton dari kedua belah pihak.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
ketua dewan probolinggo
UNTUK PASANG BANNER HUBUNGI WA: 081907979555

Menanggapi insiden tersebut, Sekretaris Desa (Sekdes) Gambiran, Binnar, memutuskan untuk mengevaluasi ulang jalannya turnamen dan menghentikan sementara pertandingan yang sedang berlangsung.

“Turnamen ini akan kami evaluasi ulang. Meskipun sudah memasuki babak semifinal, langkah ini kami ambil demi menjaga situasi tetap kondusif dan menghindari potensi miskomunikasi yang lebih besar,” ujar Binnar, Senin (19/8/2024).

Lebih lanjut, Binnar menyatakan bahwa jika situasi seperti ini terus berlanjut dan tidak sesuai dengan harapan, maka tidak menutup kemungkinan turnamen serupa akan ditiadakan pada tahun depan.

“Jika memang tidak sesuai dengan harapan, kemungkinan besar kegiatan ini tidak akan kami adakan tahun depan. Namun, keputusan akhir tetap akan kami ambil bersama pihak panitia pelaksana,” jelasnya di hadapan masyarakat Gambiran.

Insiden ini seharusnya bisa diselesaikan dengan baik, namun menjadi pelajaran penting bagi panitia dan Pemerintah Desa Gambiran selaku penyelenggara kegiatan untuk lebih berhati-hati dalam mengelola acara seperti itu.

“Seharusnya panitia lebih cermat. Ketika sudah memasuki babak semifinal, wasit dan hakim garis harus dipilih dengan lebih teliti, bukan asal-asalan,” tutup salah seorang penonton.***