Berita

Menambah Dimensi Internasional, Pemuda Unija dan Bawafie Farm Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

648
×

Menambah Dimensi Internasional, Pemuda Unija dan Bawafie Farm Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
mahasiswa pertukaran dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang berasal dari Prancis, Norwegia, dan Thailand,
Foto: (Istimewa) Mahasiswa pertukaran dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang berasal dari Prancis, Norwegia, dan Thailand, @by_reportasenews.net

SUMENEP, Reportasenews.net – Pemuda memiliki peran krusial dalam pengembangan pertanian berkelanjutan di era modern yang menuntut inovasi serta kesadaran lingkungan.

Hal itu terlihat dalam kegiatan yang berlangsung di Bawafie Farm, Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Sumenep, di mana puluhan mahasiswa baru Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep terlibat aktif dalam gerakan pertanian berkelanjutan.

Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pertanian berkelanjutan sekaligus mendorong keterlibatan generasi muda dalam praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Dalam acara tersebut, para mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai teknik pertanian berkelanjutan seperti penggunaan pupuk organik, irigasi hemat air, dan pengelolaan lahan secara bijaksana.

Idris Bawafi, pemilik Bawafie Farm, menekankan bahwa pemuda memainkan peran penting dalam menjaga ketahanan pangan di masa depan.

“Pertanian bukan sekadar soal hasil panen, tetapi juga soal menjaga keseimbangan alam dan efisiensi penggunaan sumber daya,” jelas Bawafi.

Mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan pengetahuan mereka langsung di lapangan, termasuk penanaman bibit, perawatan tanaman, dan pembuatan kompos dari bahan organik yang tersedia di sekitar kebun.

Pada kesempatan itu, Saddam Susilo, selaku Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Lenteng, turut hadir sebagai konsultan.

Ia menyoroti pentingnya pertanian berkelanjutan tidak hanya dalam menjaga produksi pangan tetapi juga dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

“Pemuda adalah agen perubahan. Dengan mempraktikkan pertanian berkelanjutan, kita bisa menjaga keseimbangan ekosistem dan memenuhi kebutuhan pangan,” ujarnya.

Sementara itu, Andi Rahman, salah satu mahasiswa baru yang ikut dalam kegiatan tersebut, menyatakan rasa antusiasnya.

“Saya jadi lebih paham pentingnya menjaga kelestarian alam melalui pertanian. Pertanian berkelanjutan ternyata bisa menjadi solusi banyak masalah lingkungan,” ungkap Andi.

“Kegiatan ini, diharapkan dapat memicu kesadaran yang lebih luas di kalangan pemuda tentang pentingnya pertanian berkelanjutan,” imbuhnya.

Diketahui, Gapoktan Agro Bawafie Farm juga berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kaum milenial, melalui pelatihan pertanian dan pendampingan reboisasi lahan di wilayah Sumenep.

Menariknya, acara juga dihadiri oleh mahasiswa pertukaran dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang berasal dari Prancis, Norwegia, dan Thailand, menambah dimensi internasional pada program tersebut.***