BeritaPeristiwa

Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Drainase Jalan Nasional Ambrol

509
×

Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Drainase Jalan Nasional Ambrol

Sebarkan artikel ini
Pekerjaan pasangan yang baru selesai namun sudah ambrol
Foto: Pekerjaan pasangan yang baru selesai namun sudah ambrol, @by_reportasenews.net

LUMAJANG, Reportasenews.net – Proyek pembangunan drainase di jalan nasional Lempeni Tempeh, Lumajang, ambrol meski baru saja selesai.

Warga sekitar menduga pekerjaan tersebut tidak sesuai spesifikasi dan dikerjakan asal-asalan.

Terlebih karena drainase tersebut ambruk saat dipasangi tumpangan beton yang akan menuju halaman warga.

Salah satu warga menunjukkan drainase yang ambrol dan mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi setelah beton jembatan yang dilewati truk bermuatan dipasang.

Ia juga menyoroti kualitas material yang digunakan, terutama campuran semen yang terlihat kurang.

“Kalau melihat dari warnanya, campurannya putih, sepertinya kurang semen. Jadi, saat dipasangi beton jembatan dan dilewati truk, ya ambrol karena tidak kuat,” ungkapnya.

Warga yang enggan disebutkan identitasnya juga menambahkan bahwa drainase seharusnya kuat meski dipasangi beton untuk dilewati truk bermuatan.

“Toko itu sering dilewati truk bermuatan, seharusnya sudah dipersiapkan dengan baik,” tambahnya.

Agus, pelaksana dari PT Cahaya Indah Madya Pratama, yang bertanggung jawab atas proyek itu, membenarkan kejadian ambrolnya drainase, namun membantah bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai spesifikasi.

“Sudah saya tindak lanjuti, Pak. Seharusnya untuk jalan masuk pribadi, dudukan plat betonnya tidak memakai dimensi kami, karena dimensi saluran kami tidak diperuntukkan untuk beban berat,” ujarnya.

Sementara itu, Bintoro, yang disebut sebagai pemborong proyek, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, menjelaskan bahwa drainase tersebut hanya memiliki ketebalan 20 cm dan tidak dirancang untuk dilewati truk bermuatan.

“Itu memang untuk saluran, Pak, jadi tebalnya cuma 20 cm. Kalau mau dijadikan jalan untuk truk muatan pasir, seharusnya yang punya toko menambah ketebalannya, tidak langsung dipasangi beton begitu saja,” jelasnya.

Bintoro juga menyatakan bahwa di wilayah tersebut terdapat dua jalan lain yang dilewati truk bermuatan, namun tidak mengalami kerusakan. Ia berjanji akan memperbaiki drainase yang ambrol tersebut.

“Besok akan diperbaiki oleh tim saya, Pak, tapi kalau rencana untuk jalan truk, ya yang punya toko harus menambah ketebalannya,” lanjutnya.

Diketahui, proyek tersebut merupakan bagian dari pelebaran jalan menuju standar (ruas 062 Turen – BTS Lumajang) yang terbagi menjadi dua fase, pertama memiliki pagu anggaran sebesar Rp128 miliar dengan kontrak senilai Rp112 miliar.

Sedangkan fase kedua memiliki pagu Rp118 miliar dengan kontrak Rp103 miliar. Dan keduanya dikerjakan oleh PT Cahaya Indah Madya Pratama.***