Reportasenews.net – Pemuda Menteng adalah para aktifis revolusioner yang sejak 1943 selalu berkumpul di markas daerah Menteng yang sekarang bernama Gedoeng Djoeang. Mereka intens mendiskusikan nasionalisme Indonesia di masa bangsa ini masih dicengkeram Jepang.
Pemuda Menteng 31 ini antara lain Adam Malik, Chaerul Saleh, Subadio Sastrasatomo, BM Diah, Wikana Darwis, DN Aidit, Njono Maruto, Sayuti Melik, Singgih Djohar Nur, Yusuf Kunto, Kusnandar Suroto Nitimihardjo, MH Lukman, Amir Syarifudin, Sukarni, AM Hanafi, Margono Subianto dll.
Setelah para Pemuda ini tahu bahwa Jepang resmi menyerah tanpa syarat kepada Sekutu 14 Agustus 1945 maka mereka gregetan untuk segera memproklamirkan sebuah bangsa yang berdaulat bernama Indonesia.
Sementara para tokoh yang tergabung di BPUPKI bentukan Jepang hanya mengikuti arahan arahan Jepang. Sebagaimana pertemuan Radjiman Soekarno Hatta dengan Marsekal Terauchi di Dalat Vietnam 11 Agustus 1945 bahwa dijadwalkan PPKI akan mengumumkan kemerdekaan Indonesia 24 Agustus 1945.
Pada dini hari 16 Agustus 1945 sekitar pukul 04.00 sesuai rencana Pemuda Menteng 31 mengajak paksa Soekarno Hatta (PPKI) keluar dari Jakarta ke Rengasdengklok Kerawang.
Para Pemuda mengajak merencanakan Proklamasi akan tetapi Soekarno Hatta menolak karena arahan dan janji Marsekal Terauchi akan tiba saatnya nanti 24 Agustus 1945 akan diumumkan kemerdekaan.
Akhirnya upaya paksa dan heroik para Pemuda Menteng 31 membuahkan hasil tepat esok harinya Jumat 17 Agustus 1945 terlaksana Proklamasi walau sangat sederhana dan seadanya juga tidak banyak dihadiri tokoh BPUPKI karena acara dadakan.***
