SUMENEP, Reportasenews.net – Masalah kemiskinan di Kabupaten Sumenep terus menjadi perhatian publik. Syaiful Anang, Sekretaris Paguyuban Toko Sembako Madura Mojokerto Raya, memberikan pandangannya tentang solusi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini, terutama melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Menurut Syaiful, bantuan langsung tunai dan bantuan sembako yang selama ini diberikan oleh pemerintah justru berpotensi membuat masyarakat menjadi malas bekerja.
“Bantuan semacam itu hanya membuat masyarakat manja. Mereka jadi bergantung pada bantuan, tanpa ada dorongan untuk mandiri,” ujar Syaiful Puja panggilan akrabnya, Senin (12/8/2024).
Sebagai contoh, ia menyebutkan perjalanan hidup Achmad Fauzi, Bupati Sumenep, sebelum menjadi Wakil Bupati pernah mengelola usaha laundry di Jakarta. Istrinya, Nia Kurnia, juga memiliki usaha sewa tikar di beberapa tempat wisata di Banten.
“Meski kehidupan mereka terjamin, mereka tetap semangat bekerja. Ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat,” tambahnya.
Syaiful menyarankan bahwa cara terbaik untuk mengatasi kemiskinan di Sumenep adalah dengan mencerdaskan masyarakat agar mandiri dan semangat bekerja.
Salah satu cara yang dia soroti adalah mengembangkan usaha warung sembako Madura, yang kini telah menguasai pasar di berbagai pelosok Indonesia.
Ia mendesak pemerintah daerah, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), untuk lebih proaktif dalam memberikan dukungan modal kepada pengusaha pemula, khususnya mereka yang ingin membuka warung sembako Madura.
“Bupati harus segera mengaudit Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan memastikan bahwa pinjaman yang diberikan benar-benar dimanfaatkan untuk usaha produktif, bukan hanya untuk orang-orang dekat,” tegasnya.
Syaiful yakin bahwa warung sembako Madura memiliki potensi besar untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Sumenep.
“Jangankan masyarakat biasa, banyak LSM dan wartawan yang kini beralih profesi menjadi pengusaha warung sembako Madura karena melihat prospek usaha ini yang sangat menjanjikan,” ungkapnya.
Dengan dorongan dan dukungan yang tepat dari pemerintah, ia percaya bahwa usaha warung sembako Madura bisa menjadi salah satu solusi yang efektif dalam mengatasi kemiskinan di Sumenep.***