BeritaPemerintahan

Pemkab Probolinggo dan OJK Malang Gelar ToT Agen Literasi Keuangan Bagi Istri Kepala Desa

280
×

Pemkab Probolinggo dan OJK Malang Gelar ToT Agen Literasi Keuangan Bagi Istri Kepala Desa

Sebarkan artikel ini
Penyerahan bantuan bibit pohon secara simbolis program TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) kepada 15 desa/kelurahan di Kabupaten Probolinggo. Serta tukar menukar cinderamata antara Pj Sekda Heri, Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi
Foto: Penyerahan bantuan bibit pohon secara simbolis program TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) kepada 15 desa/kelurahan di Kabupaten Probolinggo. Serta tukar menukar cinderamata antara Pj Sekda Heri, Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi, @by_reportasenews.net
“Banner

PROBOLINGGO, Reportasenews.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menggelar Training of Trainer (ToT) agen literasi keuangan bagi istri Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Probolinggo dalam rangka Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) serta Hari Indonesia Menabung, Selasa (20/8/2024).

Kegiatan yang digelar di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto, Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj Rita Erik Ugas Irwanto, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Probolinggo Whestia Heri Sulistyanto serta ketua organisasi wanita instansi vertikal.

ToT ini diikuti oleh 330 Ketua TP PKK Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Probolinggo dengan didampingi Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Mereka juga menampilkan produk-produk UMKM yang ada di masing-masing kecamatan.

Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari narasumber terdiri dari Veralina S. Lumban Tobing selaku Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Malang, Mohammad Setya Adi selaku Gold Expert Area Probolinggo PT Pegadaian (Persero) dan Aditya Permana selaku Certified Trainer by BNSP & First Senior Manager PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan bibit pohon secara simbolis program TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) kepada 15 desa/kelurahan di Kabupaten Probolinggo. Serta tukar menukar cinderamata antara Pj Sekda Heri, Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi dan Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto.

Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto mengaku bersyukur karena bisa bersama-sama membulatkan dan menyatukan tekad serta langkah untuk terus meningkatkan perekonomian indonesia khususnya di Kabupaten Probolinggo.

Mengingat pentingnya acara yang diselenggarakan, yaitu edukasi keuangan untuk memberikan pemahaman agar mengetahui seluk-beluk jasa keuangan, dan akhirnya insya allah, mereka akan mendapatkan manfaat dari pengetahuan tentang jasa keuangan ini.

“Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada OJK atas inisiatif literasi keuangan secara nyata memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam hal dunia jasa keuangan,” katanya.

Menurut Pj. Sekda Heri, akses keuangan telah menjadi isu global, bukti empiris menunjukkan bahwa perluasan akses keuangan, khususnya akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau dapat mendorong penurunan tingkat kemiskinan dan mempersempit jurang ketimpangan.

Oleh karena itu, penguatan sektor keuangan untuk mendorong perluasan akses keuangan bagi masyarakat menjadi hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan prioritas.

“Saya berharap ada peningkatan literasi dan inklusi keuangan sehingga, masyarakat kita yang utamanya para pelaku UMKM dapat memahami bagaimana dengan mudah dapat mengakses berbagai macam produk dari lembaga jasa keuangan yang ada,” jelasnya kepada media Reportasenews net.

Melalui kegiatan ini Pj Sekda Heri mengharapkan bisa memahami betapa pentingnya jasa keuangan dalam tata perekonomian di negeri ini.

“Masyarakat kita masih ada yang tertipu atau ditipu oleh yang menawarkan jasa keuangan yang tidak benar. Saya bahkan mendengar teman-teman saya yang mestinya mengerti betul logika common sense dan seluk-beluk jasa keuangan juga ikut tertipu,” terangnya.

Sementara Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi menyampaikan kadang-kadang masyarakat Indonesia itu justru banyak pengaduan yang masuk ke OJK Malang. Hal itu berasal dari masyarakat yang tidak memahami sebenarnya haknya apa.

“Oleh karena itu, manfaatkan kehadiran kami dengan sebaik-baiknya. Lontarkan pertanyaan apapun. Tidak ada yang pintar ataupun bodoh. Disini yang jelas belum tahu dan sudah tahu saja. Kami pun juga sangat paham peran penting bagi ibu-ibu di rumah tangga,” katanya.

Menurut Biger, peran ibu-ibu di rumah tangga berkaitan dengan tata kelola industri jasa keuangan. Di saat tata kelola itu ada maka tidak ada yang merasa kehadirannya, tetapi di saat tidak ada baru terasa.

“Kalau tata kelola itu yang baik, semua akan baik-baik saja. Tetapi kalau tata kelola hilang baru akan dicari,” terangnya.

Biger menerangkan OJK tagline-nya adalah bijak dengan uangmu. Hal itu sangatlah betul di zaman yang sudah berbeda ini, di mana akses keuangan itu sangat mudah. Banyak sekali penawaran yang diberikan kepada masyarakat.

“Disini kami ingin memberikan gambaran bagaimana cara membedakan yang legal dan yang ilegal. Manfaatkan di forum ini, nanti kami akan share agar ibu semua dapat getuk tular minimal suaminya, anaknya dan rekan-rekannya karena ada yang namanya investasi ilegal. Kami setiap harinya bersama APH memproses banyak sekali ilegal. Ada saja masyarakat yang tertipu,” tambahnya.

Sedangkan Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj Rita Erik Ugas Irwanto meminta kepada para Ketua TP PKK Desa/Kelurahan dan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo untuk bijak dalam menggunakan handphone dan jangan mudah tergoda.

“Selanjutnya jangan gampang untuk berkomentar di media sosial. Kalau dulu ada istilah mulutmu adalah harimaumu, maka sekarang jarimu adalah harimaunya. Kalau dulu kita harus mengendalikan hati, kalau sekarang kita harus mengendalikan jari,” ungkapnya.***

“Banner