SUMENEP, Reportasenews.net – Setelah sukses menggelar debat publik pertama, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep kembali melaksanakan debat publik kedua untuk calon bupati dan wakil bupati Sumenep di Aula Pesantren Uniba Madura, Sabtu (7/11/2024).
Debat tersebut merupakan bagian dari amanah Undang-Undang serta peraturan KPU terkait kampanye.
Debat kedua ini terbagi dalam enam segmen dan mengusung tema “Tata Kelola Pelayanan Publik dan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sumenep.”
Ketua KPU Sumenep, Nurussyamsi, menyatakan tujuan utama debat ini adalah memberikan ruang bagi setiap pasangan calon (paslon) untuk memaparkan secara rinci visi, misi, serta program kerja mereka kepada masyarakat, khususnya terkait peningkatan kesejahteraan.
“Debat pertama sudah membahas terkait persoalan daerah, sementara debat kedua lebih berfokus pada kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
Nurussyamsi berharap debat ini dapat membantu masyarakat lebih memahami visi, misi, serta program kerja setiap kandidat sehingga dapat membuat pilihan yang lebih tepat dalam menentukan pemimpin mereka.
“Kami ingin masyarakat lebih yakin dan positif dalam memilih calon pemimpin yang akan membawa perubahan nyata bagi Sumenep,” tegasnya.
Selain itu, Nurussyamsi juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya debat, termasuk keluarga besar KPU Sumenep, tim panelis, serta tim RRI yang turut berperan aktif.
“Terima kasih atas kerja keras seluruh tim yang telah memastikan debat kedua berjalan lancar. Kami juga memohon maaf jika masih ada kekurangan dalam penyelenggaraan debat ini. Semoga debat ini bermanfaat bagi masyarakat Sumenep,” tambahnya.
Dalam debat kali ini, kedua pasangan calon (Paslon 01 dan Paslon 02) saling memaparkan visi, misi, serta program kerja yang mencakup peningkatan layanan kesehatan, kesejahteraan petani, dan kesejahteraan nelayan.
Achmad Fauzi, calon bupati petahana, memaparkan program unggulannya, termasuk Universal Health Coverage (UHC) yang telah sukses diterapkan di Kabupaten Sumenep.
“Program UHC ini tidak semua kabupaten bisa laksanakan, kecuali jika pemimpinnya peduli kepada masyarakatnya. Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp88 miliar untuk UHC. Ini bukti bahwa kami bisa melayani masyarakat dengan baik,” terang Fauzi.
Menanggapi hal tersebut, calon bupati nomor urut 1, Kiai Ali Fikri, memberikan apresiasi atas program UHC yang telah diluncurkan oleh Bupati Fauzi sejak tahun 2023, yang memungkinkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan gratis hanya dengan menggunakan KTP.
“Saya mengapresiasi program UHC ini. Ini adalah bentuk perhatian nyata kepada masyarakat,” ungkap Kiai Ali Fikri.
Wakil Bupati nomor urut 01, Kiai Unais Ali Hisyam, juga mengamini pentingnya melanjutkan program UHC ini sebagai wujud keberlanjutan program kesehatan gratis bagi masyarakat.
“Saya kira UHC ini harus terus dilanjutkan. Kami berkomitmen untuk menjaga layanan kesehatan yang sudah baik ini dan akan berupaya meningkatkan kualitasnya,” tegas Kiai Unais Ali Hisyam saat ditanya oleh wartawan.
Debat publik kedua ini diharapkan menjadi ajang bagi masyarakat Sumenep untuk mendapatkan informasi lebih jelas mengenai program kerja para kandidat, sehingga dapat membuat pilihan yang tepat pada Pilkada mendatang. ***