Berita

Pameran Keris dan Batu Akik, Kapolres Sumenep: Pertama di Instansi Kepolisian

148
×

Pameran Keris dan Batu Akik, Kapolres Sumenep: Pertama di Instansi Kepolisian

Sebarkan artikel ini
Pameran keris dan akik Polres Sumenep mengusung tema Bersama Bhayangkara Memupuk Spirit Nasionalisme dalam Keberagaman Budaya Keris Indonesia.
Foto: Kapolres AKP Henri Noveri Santoso bersama Sekda Sumenep Ir. Edy Rasyiadi dalam acara pameran keris dan akik mengusung tema Bersama Bhayangkara Memupuk Spirit Nasionalisme dalam Keberagaman Budaya Keris Indonesia. @by_reportasenews.net/hms.

SUMENEP, Reportasenews.net – Peringati Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-78, Polres Sumenep menggelar pameran keris dan batu akik dari seluruh penjuru Nusantara.

Pameran tersebut digadang-gadang menjadi pertama kalinya atau perdana pusaka keris dipamerkan di gedung instansi kepolisian.

Selain sebagai rentetan HUT Bhayangkara ke-78, kegiatan tersebut juga merupakan upaya Polres Sumenep dalam memfasilitasi para pengerajin dan pecinta keris, serta batu akik se Indonesia.

Pameran keris dan batu akik tersebut, diketahui akan berlangsung hingga Minggu 16 Juni 2024. Masyarakat bisa menyaksikannya tanpa dipungut biaya apapun, alias gratis.

Kapolres Sumenep AKP Henri Noveri Santoso mengatakan, dirinya menyadari pihak kepolisian juga memiliki peran yang cukup besar dalam menjaga dan melestarikan keris, sebagai budaya Indonesia. Terlebih, Kabupaten Sumenep telah diakui sebagai kota dengan empu keris terbanyak di dunia.

“Kami (Polres Sumenep.red) juga memahami kekhawatiran para pemilik keris, tentang konsekuensi hukum dari kepemilikan pusaka tersebut,” ujar AKBP Henri Noveri Santoso.

Untuk itu, pihaknya menyediakan wadah yang juga diisi dengan sesi diskusi seputar keris, baik dari perspektif pengamat, budayawan hingga hukum.

Menurutnya, masyarakat bebas untuk memiliki pusaka keris karena tidak termasuk senjata tajam. Akan tetapi, jika disalahgunakan, maka akan dijerat dengan UU darurat.

“Banyak sekali pecinta keris ini bertanya, boleh tidak kita memiliki dan membawa keris  apakah keris masuk dalam kategori senjata tajam dan lainnya,” ucapnya saat memberikan sambutan, Kamis (13/6/2024).

Diketahui, dalam pameran tersebut Polres Sumenep mengusung tema Bersama Bhayangkara Memupuk Spirit Nasionalisme dalam Keberagaman Budaya Keris Indonesia.

Sementara, Sekretaris Jendral Sekretariat Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Basuki Teguh Yuwono menjelaskan, jika dipelajari secara baik dan betul, sejatinya makna Nasionalisme telah terukir dengan tegas dalam bentuk keris.

Dia menilai, keris sendiri menggambarkan persatuan, bukan persaingan. Kendati demikian, guna melestarikannya, maka masyarakat perlu untuk memahami secara betul nilai-nilai dari keris itu sendiri.

“Konsep Nasionalisme tertanam secara tegas dalam keris. Dan untuk melestarikannya, pelajari dengan betul dulu, dalami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” jelasnya.

Senada diungkapkan Budayawan Sumenep Ibnu Hajar, bahwa keris bukan hanya sekedar pusaka, akan tetapi sebuah produk kebudayaan yang sarat akan makna.

Kata dia, terdapat beragam dinamika kebudayaan yang berisi pesan moral bagi kehidupan dalam setiap pusaka keris.

“Kita mesti pahami, bahwa ini bukan sekedar pusaka. Tapi produk kebudayaan yang sarat makna. Maka harus kita lestarikan,” tandasnya. ***