BeritaPemerintahan

Melalui LDKS, Kacabdin Banyuwangi Ingatkan Bahaya Judi Online, Bullying, dan Pelecehan Seksual

223
×

Melalui LDKS, Kacabdin Banyuwangi Ingatkan Bahaya Judi Online, Bullying, dan Pelecehan Seksual

Sebarkan artikel ini
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Banyuwangi, Ahmad Jaenuri, S.Pd., M.Pd, memberikan materi
Foto: Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Banyuwangi, Ahmad Jaenuri, S.Pd., M.Pd, saat memberikan materi, @by_reportasenews.net

BANYUWANGI, Reportasenews.net – Sebanyak 9 SMK Negeri di Banyuwangi melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang digelar di Gumuk Kancil, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, mulai Jumat (27/9) hingga Minggu (29/9) 2024.

Kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan para siswa, tetapi juga sebagai bagian dari program pembentukan karakter yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka, melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Dalam kegiatan itu, para siswa dibagi menjadi 26 kelompok yang berlomba menunjukkan yel-yel kreatif untuk membangun semangat, kegembiraan, serta kekompakan antarkelompok.

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan antusiasme tinggi dari para peserta.

Selain perlombaan yel-yel, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Banyuwangi, Ahmad Jaenuri, S.Pd., M.Pd, memberikan materi yang sangat relevan dengan kondisi terkini, yakni tentang bahaya judi online, bullying, dan pelecehan seksual.

Jaenuri mengingatkan para siswa akan pentingnya mengenali berbagai bentuk pelanggaran hukum yang dapat mengancam masa depan mereka, baik di sekolah maupun di lingkungan sosial.

“Judi online bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga memberikan dampak negatif yang luas, termasuk kerugian mental dan sosial,” tegasnya.

Dalam paparannya, Jaenuri menyoroti bagaimana kemudahan akses digital, terutama melalui smartphone, menjadi pintu gerbang bagi praktik judi online.

Ia mengingatkan para siswa dan guru agar lebih waspada terhadap iklan-iklan mencurigakan yang muncul di ponsel, karena bisa menjadi pemicu untuk terjebak dalam kejahatan digital.

Selain materi tersebut, para peserta LDKS juga mendeklarasikan komitmen bersama yang berisi lima poin penting, antara lain menghargai sesama, menciptakan kerukunan, menjauhi kekerasan, dan bertekad menjadi siswa yang berakhlak mulia serta berguna bagi bangsa dan negara.

Tidak hanya diisi dengan kegiatan edukatif, acara LDKS ini juga melibatkan aksi sosial berupa pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa, yang menjadi penutup dari rangkaian kegiatan LDKS selama tiga hari tersebut.***