BeritaNasional

Hari Santri Nasional: Kyai Mamak dan Mas AB Tekankan Peran Santri dalam Sejarah Perjuangan Bangsa

148
×

Hari Santri Nasional: Kyai Mamak dan Mas AB Tekankan Peran Santri dalam Sejarah Perjuangan Bangsa

Sebarkan artikel ini
KH Muhammad Bin Muafi Zaini (Kyai Mamak) dan H. Abdullah Hidayat (Mas AB), pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang 01
Foto: KH Muhammad Bin Muafi Zaini (Kyai Mamak) dan H. Abdullah Hidayat (Mas AB), pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang 01, @by_reportasenews.net

SAMPANG, Reportasenews.net – Memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada Selasa, 22 Oktober 2024, menjadi momen penting bagi KH Muhammad Bin Muafi Zaini (Kyai Mamak) dan H. Abdullah Hidayat (Mas AB), pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang 01 pada Pilkada Sampang 2024.

Kyai Mamak, yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Nahzatut Thullab Prajjan, Kecamatan Camplong, sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Sampang, bersama Mas AB, mantan Wakil Bupati Sampang dan Ketua DPC PPP, menegaskan komitmen mereka melalui visi dan misi “Pemerintahan MANDAT” yang berfokus pada pengembangan pesantren dan santri.

“Selamat Hari Santri Nasional 2024,” ujar Kyai Mamak dan Mas AB pada Selasa (22/10/2024).

Mas AB menekankan bahwa Hari Santri Nasional yang tahun ini menginjak usia ke-10 dengan tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” merupakan penghormatan terhadap peran penting santri dan pesantren dalam sejarah perjuangan bangsa, terutama dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Hari Santri adalah simbol penghargaan dan refleksi atas perjuangan santri dalam mempertahankan kemerdekaan dan membangun masa depan,” ujar Mas AB.

Sementara itu, Kyai Mamak menjelaskan bahwa Hari Santri telah ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015. Sejak itu, setiap 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

Kyai Mamak juga mengungkapkan bahwa sejarah Hari Santri berawal dari keinginan masyarakat pesantren untuk mengenang dan meneladani perjuangan kaum santri dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.

Filosofi yang diusulkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang 22 Oktober merujuk pada dikeluarkannya Fatwa Resolusi Jihad oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari, ulama dan Pahlawan Nasional, dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu.

Kyai Mamak menambahkan, di masa depan, Pemkab Sampang akan berperan sebagai regulator yang mengayomi pesantren dengan segala keterbatasannya, bukan sebagai operator.

“Inilah momentum bagi semua pihak untuk mendukung santri sebagai penerus bangsa, yang mampu berkontribusi dalam menjaga martabat dan kemajuan Indonesia,” tegas Kyai Mamak menutupnya. ***