SUMENEP — reportasenews.net, Lembaga Hukum Gagas nusantara gagal raup 50jt terhadap anggota dewan DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Hasrat bertabur bintang, endingnya menggelar aksi demo ke kantor DPRD sumenep hari ini (9/12/2024). Mengenai oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diduga memanfaatkan kasus moral untuk tujuan tidak terpuji. Jika dugaan pemerasan tersebut benar, tindakan ini tidak hanya merusak reputasi lembaga tersebut, tetapi juga mencoreng citra LSM secara keseluruhan, yang seharusnya berperan sebagai pengawas dan penegak keadilan.
Pernyataan dari salah satu LSM Sumenep yang tidak mau di sebutkan namanya, menyoroti bagaimana isu ini menimbulkan kesan bahwa LSM tertentu justru memanfaatkan posisi mereka untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Dugaan adanya permintaan uang sebesar Rp 50 juta sebagai imbal balik penghentian aksi demonstrasi semakin memperkuat kesan negatif ini. Apalagi, jika benar aksi demonstrasi ini hanya dihadiri enam orang, meskipun sebelumnya direncanakan hingga 100 orang, hal tersebut memperlihatkan kurangnya dukungan atau kepercayaan publik terhadap aksi ini.
Sementara itu, soal “foto syur” yang menjadi dasar tuntutan perlu diuji lebih jauh. Jika foto tersebut bersifat pribadi dan tidak melibatkan tindak pidana, maka menjadikannya bahan ancaman atau tuntutan adalah pelanggaran terhadap hak privasi.
Kasus ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama lembaga-lembaga hukum dan masyarakat sipil, untuk menjaga integritas dan kredibilitas. Tindakan seperti ini, jika terbukti benar, harus mendapat sanksi tegas agar tidak menjadi preseden buruk di masa mendatang. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk tetap kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh aksi atau tuntutan yang tidak jelas dasarnya.
