SUMENEP, Reportasenews.net – Rokok ilegal, meskipun dianggap membawa manfaat finansial bagi sebagian orang, tidak bisa dipandang remeh.
Banyak yang menganggap kehadiran perusahaan rokok ilegal sebagai berkah ekonomi, khususnya bagi masyarakat kecil.
Namun, di balik itu semua, kita perlu menyadari betapa besar dampak negatif yang dihasilkan oleh menjamurnya industri rokok ilegal.
Salah satu dampak yang paling nyata adalah kerugian bagi negara.
Rokok ilegal tidak dikenai pita cukai, yang seharusnya menjadi penanda bahwa produk tersebut telah memenuhi ketentuan perpajakan.
Pita cukai dikeluarkan oleh Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) dan merupakan sumber penting pemasukan negara.
Ketika rokok ilegal beredar tanpa pita cukai, pendapatan negara dari pajak cukai rokok berkurang drastis.
Ini bukan sekadar soal kehilangan pendapatan, melainkan dampak lebih luas yang mengganggu program kesehatan dan pembangunan yang didanai dari pajak tersebut.
Selain itu, peredaran rokok ilegal juga meningkatkan konsumsi di kalangan remaja dan masyarakat berpendapatan rendah.
Produk rokok ilegal lebih murah dan mudah diakses, sehingga semakin sulit bagi pemerintah untuk memberikan peringatan tentang bahaya konsumsi rokok.
Rokok ilegal, yang tidak melewati proses pengujian kelayakan, berpotensi menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan, seperti penyakit paru-paru, kanker, hingga penyakit jantung.
Dampak kesehatan ini pada akhirnya membebani sistem kesehatan nasional.
Fenomena rokok ilegal ini juga tampak nyata di berbagai wilayah, termasuk di salah satu ujung timur Madura.
Ada perusahaan rokok ternama yang diduga sudah lama beroperasi secara ilegal dan menghasilkan rokok tanpa pita cukai.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa perusahaan tersebut telah mengumpulkan aset fantastis dari hasil operasinya.
Sayangnya, keberhasilan finansial ini seringkali membutakan masyarakat dari dampak negatifnya.
Sisi gelap lainnya dari bisnis rokok ilegal adalah praktik pencucian uang.
Para pengusaha rokok ilegal menggunakan hasil kejahatan mereka untuk membeli aset berharga, seperti properti dan mobil mewah, atau menjalankan bisnis yang tampak sah, seperti restoran atau SPBU.
Hal ini membuat uang yang diperoleh dari kegiatan ilegal terlihat legal di mata publik.
Dari keseluruhan fenomena ini, kita bisa melihat kesamaan antara pengusaha rokok ilegal dengan pengusaha ilegal lainnya.
Meskipun mereka mungkin memberikan dampak ekonomi jangka pendek bagi sebagian orang, pada akhirnya, kerugian yang ditimbulkan jauh lebih besar, baik bagi masyarakat maupun negara. ***
