LUMAJANG, Reportasenews.net – Hama tikus telah lama menjadi ancaman bagi para petani, Babinsa Karangsari Koramil 0821-02/Sukodono, Sertu Handoko, bersama dengan Kelompok Tani (Poktan) Beji Jaya, melakukan kegiatan pengendalian hama tikus dengan metode pengasapan di lahan pertanian Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (4/9/2024).
Dalam keterangannya, Sertu Handoko menyampaikan pentingnya kegiatan pengendalian dini untuk mencegah populasi tikus, secara rutin melakukan pendampingan kepada petani mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar lahan pertanian, akan mengurangi tempat persembunyian tikus dan hama lainnya.
“Kegiatan pengendalian dini untuk menurunkan populasi tikus, sebagai bentuk antisipasi perkembangbiakan tikus yang dapat merugikan para petani di wilayah. Kami juga mengajak petani untuk selalu menjaga kebersihan lahan dan melakukan pengawasan secara rutin agar hama tidak berkembang biak dengan cepat,” kata Sertu Handoko.
Pengasapan sebagai metode pembasmian hama tikus dipilih karena efektivitasnya dalam menurunkan populasi tikus di lahan pertanian. Dengan metode ini, gas beracun disalurkan ke dalam sarang tikus yang tersembunyi di dalam tanah, sehingga tikus-tikus yang bersembunyi dapat diberantas tanpa merusak tanaman yang ada.
“Metode ini telah lama digunakan dan terbukti membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh hama tikus pada tanaman padi dan palawija,” terangnya.
Ketua Poktan Beji Jaya, Suprapto, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu para petani dalam menjaga hasil panen mereka.
“Hama tikus adalah salah satu ancaman terbesar bagi kami. Dengan adanya pengasapan ini, kami berharap dapat menurunkan populasi tikus secara signifikan, sehingga kerugian akibat serangan tikus dapat diminimalisir,” kata Suprapto.
Sementara itu, Ir. Heni Winndarti, selaku PPL Desa Karangsari, menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menangani hama tikus yang meresahkan tersebut.
“Kolaborasi antara petani, pemerintah desa, dan aparat keamanan sangat penting dalam upaya pengendalian hama ini. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh untuk desa-desa lain dalam mengelola ancaman hama secara efektif,” tegas dia.
Lebih lanjut, Heni menyampaikan, kegiatan pengendalian hama tikus tersebut tidak hanya memberikan dampak langsung pada penurunan populasi tikus, tetapi juga meningkatkan semangat dan kesadaran para petani akan pentingnya upaya pencegahan secara dini.
“Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, para petani di Desa Karangsari optimis dapat menjaga produktivitas pertanian mereka dan menghindari kerugian besar akibat hama tikus,” pungkasnya.***