SUMENEP, Reportasenews.net – Sejumlah aktivis mahasiswa “Sumenep Menggugat” menggelar aksi demonstrasi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Senin (26/8/2024).
Aksi tersebut dilakukan untuk menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kinerja dan komitmen para anggota dewan dalam mengemban amanah rakyat.
Dalam orasinya, para aktivis menyampaikan beberapa tuntutan utama, salah satunya adalah mendesak pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) jika lembaga tersebut dianggap tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Kemudian, mereka juga menuntut agar para elite politik, ketua umum partai, dan pimpinan partai lainnya menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok.
Tuntutan lainnya adalah agar anggota DPRD Sumenep segera menuntaskan janji-janji politik mereka dan memastikan kesejahteraan serta keadilan bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah pinggiran.
Selain itu, massa aksi juga meminta aparat keamanan untuk menghentikan penggunaan kekerasan dalam menghadapi aksi demonstrasi.
Mereka menuntut agar Polres Sumenep benar-benar berfungsi sebagai pelindung rakyat, serta menjamin keselamatan warga yang melakukan aksi turun ke jalan.
Moh Faiq, Koordinator Lapangan aksi Sumenep Menggugat, dengan tegas menyatakan bahwa jika para anggota DPRD Sumenep melanggar janji yang telah diucapkan, mereka harus menerima konsekuensinya.
“Jika saya melanggar, maka saya tidak akan bertahan lama sebagai anggota dewan dan harus pasrah masuk neraka,” ujar Faiq, diikuti anggota DPRD yang disambut sorakan dari para demonstran.
Di sisi lain, anggota DPRD dari partai PKB, Ach. Rasidi, menanggapi tuntutan yang disampaikan mahasiswa dengan menyatakan bahwa mereka tidak mempermasalahkan pengambilan sumpah atau baiat yang dilakukan.
Menurutnya, apa yang diminta mahasiswa sebenarnya adalah amanah dan komitmen yang sudah seharusnya dijalankan oleh setiap perwakilan rakyat.
“Kita komitmen, kita memang mau komitmen. Karena itu memang tugas dan kewajiban kita kan, jadi tidak ada masalah,” tutup Rasidi.
Sementara itu, aksi demonstrasi ini menjadi cerminan dari meningkatnya kepedulian masyarakat, terutama kalangan mahasiswa, terhadap kinerja para wakil rakyat dalam memperjuangkan hak dan kepentingan publik.***