LUMAJANG, Reportasenews.net – Penjabat (Pj.) Bupati Lumajang Indah Wahyuni yang akrab disapa Yuyun menyampaikan kebanggaannya atas langkah maju yang diambil oleh Kabupaten Lumajang dalam mendukung penggunaan energi terbarukan.
Dua tempat peribadatan di Kabupaten Lumajang, yakni Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, telah menerima bantuan berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono secara resmi meresmikan penggunaan PLTS di area Pura Mandara Giri Semeru Agung kemarin.
Bantuan tersebut disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendukung keberlanjutan dan kemandirian energi di daerah.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan dana untuk pemasangan PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya, red) di 39 titik di sekitar Pura Mandara Giri Semeru Agung. Selain itu, telah dipasang juga 16 paket SHS (Solar Home System, red), di mana setiap paket memiliki kapasitas panel surya sebesar 100 watt dan baterai berkapasitas 780 watt,” ujar Yuyun saat dimintai keterangan di sela acara, Kamis (19/7/2024).
Yuyun mengapresiasi langkah tersebut dan menegaskan bahwa inisiatif yang dilakukan Pemprov Jatim tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat harmoni sosial di Lumajang.
“Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin adalah dua tempat peribadatan yang sangat penting bagi masyarakat Lumajang. Dengan adanya bantuan energi terbarukan ini, kami berharap dapat memberikan contoh bagaimana kita bisa hidup selaras dengan alam sambil tetap memenuhi kebutuhan energi kita,” tutur Yuyun.
Yuyun menerangkan bahwa keberadaan PLTS di tempat-tempat peribadatan juga merupakan simbol dari komitmen pemerintah dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
“Ini adalah langkah nyata dalam menunjukkan bahwa kita peduli dengan semua komunitas, tanpa memandang latar belakang agama. Keberlanjutan energi dan kerukunan sosial berjalan seiring dalam upaya kita menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif,” imbuhnya.
Di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, penerapan PLTS diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional, sehingga dana yang ada dapat lebih difokuskan untuk pengembangan pendidikan dan kegiatan sosial.
“Dengan penggunaan PLTS ini, pondok pesantren dapat menghemat biaya listrik dan mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan lain yang lebih mendesak. Ini adalah bentuk nyata dari bagaimana teknologi dapat mendukung pendidikan dan kemajuan sosial,” jelas Yuyun.
Dirinya juga berkeinginan Lumajang menjadi pionir dalam penggunaan energi terbarukan di Jawa Timur. Langkah tersebut merupakan awal dari perjalanan panjang menuju keberlanjutan energi dan harmoni sosial.
“Dengan adanya PLTS di Pura Mandara Giri Semeru Agung dan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, Lumajang menunjukkan komitmennya untuk terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih hijau dan harmonis,” tukasnya.***