HukrimSumenep

52 Paket Sabu Ditemukan di Masalembu, Polisi Bongkar Jejak Sindikat Narkoba Internasional

501
×

52 Paket Sabu Ditemukan di Masalembu, Polisi Bongkar Jejak Sindikat Narkoba Internasional

Sebarkan artikel ini
IMG 7225
Temuan 52 paket sabu oleh nelayan lokal itu menjadi titik awal operasi besar yang digelar Kepolisian Daerah Jawa Timur bersama BNN Provinsi Jatim dan BNNK Sumenep.

SUMENEP — Ketenteraman Pulau Masalembu mendadak terusik setelah sebuah drum mencurigakan ditemukan terombang-ambing di lautan. Di dalamnya, tersimpan 35 bungkus sabu-sabu yang langsung mengundang perhatian nasional dan mencurigakan aparat penegak hukum.

Temuan oleh nelayan lokal itu menjadi titik awal operasi besar yang digelar Kepolisian Daerah Jawa Timur bersama BNN Provinsi Jatim dan BNNK Sumenep. Investigasi berlanjut cepat — dan hasilnya mencengangkan. Warga yang awalnya menyimpan paket sabu akhirnya menyerahkan 17 bungkus tambahan setelah adanya imbauan lewat tokoh agama dan pengeras suara masjid.

Dalam hitungan hari, total 52 bungkus sabu berhasil diamankan dari pulau yang selama ini dikenal damai.

“Ini bukan sekadar pengungkapan. Ini adalah peringatan nyata bahwa sindikat narkoba internasional telah menjadikan perairan kita sebagai jalur selundupan,” tegas Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, dalam konferensi pers di Polsek Masalembu, Selasa (4/6/2025).

Kemasan beraksara Cina pada paket sabu memperkuat dugaan adanya keterlibatan jaringan lintas negara. Polisi menduga sabu tersebut sengaja ditenggelamkan di laut untuk diambil oleh kaki tangan mereka di darat — sebuah pola lama yang kembali digunakan.

“Masalembu adalah titik rawan perlintasan laut. Kami duga kuat ini bagian dari operasi besar. Dan kami tak akan diam,” ujar Kombes Robert.

Langkah persuasif aparat terbukti efektif. Namun peringatan keras tetap disampaikan: siapa pun yang masih menyimpan paket narkoba tanpa menyerahkan, akan ditindak secara hukum.

Saat ini, penyisiran darat dan laut terus dilakukan. Kepolisian juga tengah memetakan kemungkinan jaringan internasional yang lebih besar, termasuk skema logistik narkoba melalui wilayah kepulauan.

Pulau Masalembu kini dijaga ketat. Aparat gabungan disiagakan di sejumlah titik strategis, mengantisipasi kemungkinan lanjutan dari upaya penyelundupan yang nyaris tak terdeteksi.

Peristiwa ini menyadarkan bahwa tak ada wilayah yang benar-benar aman dari ancaman narkoba — bahkan pulau terpencil pun kini menjadi bagian dari peta peredaran gelap.

“Banner