Blitar  

Warga Butun Protes Jalan Rusak Parah: Spanduk “Ujian SIM Sesungguhnya” Sindir Truk Galian C

IMG 20251123 WA0009 scaled
Protes Jalan Amblas: Warga Butun Sindir Pemerintah Lewat Spanduk ‘Ujian SIM Sesungguhnya.

BLITAR – Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Dusun Jumput dan Dusun Baos di Desa Butun, Kecamatan Gandusari, memicu gelombang protes warga. Ruas jalan yang menjadi akses vital aktivitas masyarakat ini kini hancur parah, dipenuhi lubang besar, bebatuan tajam, dan debu tebal. Warga menilai kerusakan tersebut dipicu oleh tingginya mobilitas truk bermuatan berat dari aktivitas Galian C di wilayah sekitar.

Rasa frustasi warga memuncak hingga mereka memasang spanduk bernada sindiran keras di sepanjang jalan. Beberapa spanduk yang mencuri perhatian bertuliskan “UJIAN SIM SESUNGGUHNYA” dan “WANITA HAMIL DAN MENYUSUI DILARANG LEWAT”, sebagai bentuk kritik terhadap kondisi jalan yang dianggap membahayakan.

Menurut warga, kerusakan jalan bukan hal baru. Sudah bertahun-tahun ruas tersebut dibiarkan dalam kondisi buruk tanpa perbaikan signifikan dari pemerintah.

“Sudah sangat jengah kami ini. Jalan bertahun-tahun rusak seperti ini. Yang memperparah ya truk-truk besar dari Galian C itu. Kalau panas debunya luar biasa, kalau hujan jadi lumpur dan licin. Lubangnya besar-besar,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Ruas jalan tersebut sebenarnya merupakan akses utama masyarakat untuk bekerja, mengangkut hasil pertanian, hingga mobilitas pendidikan. Namun kini, warga menyebut medan jalan itu sebagai “jalur neraka” karena tingkat kesulitannya.

Kerusakan jalan tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan. Banyak pengendara motor terjatuh akibat jalan licin dan lubang besar yang sulit dihindari. Selain itu, aktivitas ekonomi warga terganggu karena biaya logistik meningkat dan waktu tempuh menjadi jauh lebih lama.

“Kami hanya ingin pemerintah turun tangan. Tolong bukan hanya menertibkan truk yang melebihi tonase, tapi juga memperbaiki total jalan ini. Protes dengan spanduk seperti ini kami lakukan karena suara kami selama ini seperti tidak terdengar,” tambah warga lainnya.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Blitar segera melakukan langkah konkret, baik berupa pengawasan ketat terhadap truk Galian C yang melintas di luar kapasitas maupun perbaikan menyeluruh terhadap jalan yang rusak.

Selain itu, warga menuntut adanya transparansi dan tindakan tegas terhadap aktivitas Galian C yang dinilai tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, bahkan justru memperburuk fasilitas umum.

Protes melalui spanduk ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat Desa Butun sudah berada pada titik kelelahan. Mereka menunggu komitmen nyata pemerintah sebelum kondisi jalan makin parah dan menimbulkan korban.

 

Tinggalkan Balasan

×