LUMAJANG, Reportasenews.net – Imbas dari SPBU Sentul yang berstatus Dalam Pembinaan Pertamina menyebabkan muncul kebijakan deskriminatif dan arogan kepada konsumen yang hendak mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
Kejadian pada saat mobil dari Ketua LSM AMPEL, Arsad Subekti saat hendak mengisi bahan bakar jenis Pertalite di SPBU Sentul yang diusir dari lokasi oleh pengurus SPBU, Sabtu (27/7/2024).
Saat dikonfirmasi oleh media ini, Ketua LSM AMPEL Arsad Subekti membenarkan pengusiran kendaraannya dari SPBU Sentul tersebut saat mengisi bbm.
“Benar saya juga bingung, kaget dan tidak menyangka, tiba tiba saja mobil saya diusir dan tidak diijinkan untuk mengisi bbm di tempat itu”, ucapnya.
Masih Arsad menjelaskan kronologis kejadiannya, pada saat itu memang dirinya bersama dengan 2 orang awak media antri hendak mengisi BBM. Tiba-tiba didatangi beberapa orang yang mengaku adalah pengurus SPBU dan langsung menanyakan profesi.
“Mereka yang datang, tiba tiba menanyakan profesi kami yang berada didalam kendaraan dengan nada yang arogan,” lanjutnya.
Setelah mengetahui adanya awakmedia, orang tersebut langsung mengusir untuk tidak mengisi bbm ditempat itu tanpa memberikan penjelasan.
Dengan adanya peristiwa deskriminasi dan arogansi itu, Arsad menegaskan akan bersurat melaporkan kepada Kementerian BUMN dan Pertamina.
“Ini sangat deskriminasi dan saya akan melaporkannya,” pungkasnya.***
