PolitikBerita

Sikap Anggota DPRD Jatim Tentang Keberagaman dan Perbedaan

546
×

Sikap Anggota DPRD Jatim Tentang Keberagaman dan Perbedaan

Sebarkan artikel ini
Andika (kiri), Gus Mamak dan Farmadi
Foto: Andika (kiri), Gus Mamak dan Farmadi, @by_reportasenews.net

SAMPANG, Reportasenews.net – Anggota DPRD Jawa Timur asal Sampang, KH Mohammad Bin Muafi Zaini, menggelar kegiatan Sarasehan bertajuk “Keberagaman sebagai Kekuatan: Mengubah Perbedaan Menjadi Kelebihan“.

Acara yang berlangsung di Hotel Bahagia, Kelurahan Rongtengah, pada Kamis (25/7/2024), dihadiri oleh sedikitnya 100 warga masyarakat dari enam kelurahan di Kecamatan Sampang.

Dalam kegiatan ini, Gus Mamak, sapaan akrab Ketua DPD Partai Golkar Sampang, menampilkan kepemimpinan dan intelektualitasnya dengan cara penyampaian yang lugas, tenang, dan peka terhadap audiens. Sarasehan yang dipandu oleh Andhika dan Farmadi ini membahas tentang pentingnya keberagaman dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Sampang, yang memiliki latar belakang dan pandangan yang beragam, baik di kalangan ulama, birokrat, teknokrat, maupun masyarakat umum.

“Keberagaman dan perbedaan yang tinggi ini, jika dikelola dengan baik, akan menjadi kekuatan besar bagi Kabupaten Sampang,” tutur Gus Mamak yang pada Pilkada Serentak 2024 maju sebagai bakal calon Bupati berdampingan dengan H Abdullah Hidayat.

Ia menegaskan bahwa diperlukan semangat dan motivasi yang terus-menerus untuk memupuk kesadaran dalam memahami keberagaman dan perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting agar nilai-nilai kebhinekaan dan kebangsaan dapat terjaga dan terawat dengan baik.

Usai dialog dengan audiens, sejumlah wartawan menyinggung tentang proses rekonsiliasi warga asal Kecamatan Karang Penang dan Omben yang mengungsi di Rusunawa Jemundo, Sidoarjo.

Gus Mamak menjelaskan bahwa pemerintah daerah bersama ulama dan stakeholder lainnya telah sukses melakukan rekonsiliasi hingga pemulangan warga dari Rusunawa Jemundo ke tempat asal mereka melalui koordinasi yang baik dengan Pemprov Jatim, meskipun ada kendala pada anggaran.

“Saya tidak tahu saat finalisasi letak miskomunikasinya di mana hingga anggaran RTLH tidak terwujud,” tambahnya.

Gus Mamak juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah di Jawa Timur, termasuk Sampang, sering kali menghadapi kendala dalam memaksimalkan fungsi sebagai katalisator dalam proses penyelesaian masalah.

“Hal ini menjadi pembelajaran dan introspeksi untuk perbaikan di masa depan,” pungkasnya.***

“Banner