BLITAR – Masyarakat Desa Sumberingin, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, kini bisa bernapas lega. Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) telah rampung dan siap dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pertanian. Proyek ini dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dengan sumber dana dari APBN, dan dikerjakan secara swakelola oleh Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Ringin Makmur Sumberingin.
Proyek senilai Rp195.000.000 ini bertujuan untuk merehabilitasi jaringan irigasi, yang selama ini menjadi kendala utama bagi para petani. Rusaknya saluran air sering kali menyebabkan pasokan air tidak merata, yang berakibat pada penurunan produktivitas lahan pertanian.
Kepala Desa (Kades) Sumberingin, Jaka Waluya, menyatakan kegembiraannya atas selesainya proyek ini.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya P3-TGAI. Selama ini, air sering jadi masalah. Dengan perbaikan ini, kami optimistis hasil panen bisa meningkat,” ujar Kades Jaka Waluya saat ditemui di lokasi proyek. Ia menambahkan bahwa pihaknya terus memantau pekerjaan yang dilakukan untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Sugeng Pribadi Widodo, selaku Ketua HIPPA Ringin Makmur Sumberingin, menjelaskan bahwa pekerjaan ini dilakukan secara swakelola oleh masyarakat setempat.
“Kami libatkan anggota HIPPA dan warga desa untuk mengerjakan proyek ini. Semua sesuai dengan petunjuk teknis yang diberikan,” kata Sugeng.
Ia juga memastikan bahwa pekerjaan ini dilaksanakan dengan baik dan transparan. Proyek yang dikerjakan selama 100 hari kalender ini, dimulai dari tanggal 4 Agustus hingga 11 November 2025, diharapkan mampu mengairi lahan seluas ratusan hektar di wilayah tersebut. Peningkatan jaringan irigasi yang lebih baik akan memastikan air sampai ke seluruh sawah petani, terutama saat musim kemarau.
Keberhasilan proyek P3-TGAI di Desa Sumberingin ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat dan masyarakat dalam membangun infrastruktur pertanian. Proyek ini tidak hanya sebatas perbaikan fisik, tetapi juga membangkitkan semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat.
Pembangunan ini menjadi langkah maju yang signifikan dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Blitar.