BLITAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar menuntaskan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025. Program ini menjadi bentuk konkret komitmen pemerintah daerah dalam menguatkan kesejahteraan pekerja lokal, khususnya buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau, dan buruh tani cengkeh.
Penyaluran BLT DBHCHT dilaksanakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Blitar dan memasuki tahap akhir pada penghujung tahun 2025. Bantuan tersebut diberikan untuk menjaga daya beli dan memberikan perlindungan ekonomi bagi para buruh yang menjadi pilar industri hasil tembakau di daerah.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaringan Sosial Dinsos Kabupaten Blitar, Yuni Urinawati, menyampaikan bahwa penyaluran BLT tahun ini dibagi dalam enam tahap, dimulai sejak Juli hingga Desember 2025.
“Penyaluran sudah berlangsung empat kali dan berjalan lancar. Untuk tahap kelima disalurkan pada pertengahan November, dan tahap keenam pada awal Desember 2025,” jelasnya, Jumat (21/11/2025).
Setiap penerima yang telah terdata secara resmi berhak menerima BLT sebesar Rp300 ribu per bulan selama enam bulan. Dana tersebut disalurkan langsung ke rekening masing-masing buruh agar lebih cepat, akurat, dan tepat sasaran.
Dinsos Kabupaten Blitar juga mencatat adanya peningkatan jumlah penerima dari bulan ke bulan. Berikut rincian penyaluran BLT DBHCHT tahun 2025:
- Juli 2025 : 4.705 penerima – Rp1,41 miliar
- Agustus 2025 : 4.810 penerima – Rp1,44 miliar
- September 2025 : 4.898 penerima – Rp1,47 miliar
Menurut Yuni, program ini memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi pekerja sektor tembakau, yang selama ini memberikan kontribusi signifikan terhadap industri dan pendapatan daerah.
“Semoga bantuan ini dapat menambah kesejahteraan bagi para buruh, khususnya buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok,” ujarnya.
Pemkab Blitar menegaskan akan terus memperkuat sektor ekonomi lokal melalui program-program berkelanjutan yang bersumber dari DBHCHT, serta memastikan perlindungan sosial bagi para pekerja yang bergantung pada industri tembakau dan cengkeh.






