LUMAJANG, Reportasenews.net – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar konsolidasi internal untuk mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, serta calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang.
Acara yang dihadiri oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan calon Gubernur Jatim dari PDIP, Tri Rismaharini, digelar di Gedung Sujono, Lumajang, pada Selasa (5/11/2024).
Selain itu, calon Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, dan jajaran pengurus DPW serta DPC PDIP Lumajang turut hadir.
Sekjen PDIP, Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M., menekankan bahwa Tri Rismaharini memiliki rekam jejak yang kuat sebagai pemimpin yang peduli pada rakyat.
“Rekam sejarah Bu Risma menunjukkan beliau selalu terjun langsung membantu masyarakat saat terjadi bencana, baik ketika menjabat sebagai Wali Kota Surabaya maupun Menteri Sosial,” ungkap Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menambahkan bahwa Risma memiliki karakter pemimpin yang digerakkan oleh nilai-nilai kemanusiaan.
“Bu Risma sering mencari orang miskin, anak-anak terlantar, dan membina mereka dengan baik. Ini adalah contoh pemimpin yang bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
Hasto juga menyatakan bahwa Risma, bersama calon Wakil Gubernur Gus Hans, dianggap sebagai pemimpin ideal untuk Jawa Timur.
“Setelah debat, kami yakin Bu Risma dan Gus Hans merupakan gambaran pemimpin yang dibutuhkan Jawa Timur saat ini,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh simpatisan dan kader PDIP untuk bersatu mendukung pasangan calon ini.
“Kami mohon dukungan seluruh simpatisan dan kader agar dapat bergerak bersama rakyat,” imbuh Hasto.
Menghadapi masa kampanye yang tinggal 22 hari, Hasto meminta tim juru kampanye untuk terus membangun citra positif bagi Risma, terutama mengingat prestasi yang telah dicapainya.
Ia juga meminta tim canvassing dan saksi untuk terus bekerja serta mendukung advokasi bagi masyarakat yang mengalami intimidasi.
“Kami mendengar ada oknum aparatur negara yang melakukan intimidasi. Padahal Presiden Prabowo sudah menegaskan komitmennya untuk menjaga demokrasi tanpa intervensi. Jika ada aparat yang mencoba mengintimidasi, mereka sudah berhadapan dengan komitmen Presiden,” jelasnya.
Hasto menutup pernyataannya dengan mengajak masyarakat menjadikan pilkada ini sebagai kesempatan untuk memilih pemimpin secara bebas dan tanpa tekanan.
“Mari jadikan pilkada ini momentum bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang berprestasi dan didukung oleh rakyat, bukan oleh elite-elite tertentu,” tegasnya. ***