BLITAR – Petani di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, kini bisa menyambut masa panen raya dengan senyum optimisme. Kebutuhan akan sistem irigasi yang memadai segera terwujud melalui proyek revitalisasi saluran irigasi Jatinom. Proyek ini merupakan langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas hasil panen di wilayah tersebut.
Proyek revitalisasi ini dilaksanakan secara swakelola oleh Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Sumber Panguripan Sedaya. Seluruh pembiayaan proyek didukung penuh oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 senilai Rp195.000.000. Landasan hukum pelaksanaan proyek ini tertuang dalam kontrak kerja sama (PKS) Nomor HK. 02.01/Bbws10.08.6/178/O3-TGAI/VIII/2025.
Ketua HIPPA Sumber Panguripan Sedaya, Rumawan, menjelaskan bahwa timnya berkomitmen penuh untuk menjaga kualitas pekerjaan.
“Kami memastikan setiap tahapan pekerjaan dilakukan sesuai standar dan peraturan pemerintah. Kualitas adalah prioritas utama kami, karena hasilnya akan langsung dirasakan oleh para petani,” ujar Rumawan, yang juga merupakan warga asli Desa Minggirsari.
Proyek ini mendapatkan pengawasan ketat dari berbagai pihak. Kepala Desa Minggirsari, Eko Hariadi, secara rutin memantau kemajuan di lapangan. Kehadiran Kades Eko tidak hanya sebagai bentuk pengawasan, tetapi juga sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah desa terhadap kesejahteraan para petani.
“Proyek ini sangat penting. Dengan irigasi yang baik, kami berharap hasil panen bisa meningkat dan kesejahteraan petani juga ikut terangkat,” ungkap Eko.
Pelaksanaan proyek ini dijadwalkan selesai dalam 100 hari kalender, terhitung sejak 4 Agustus 2025, dan ditargetkan rampung pada 11 November 2025. Para petani menyambut proyek ini dengan antusiasme tinggi, meyakini bahwa saluran irigasi yang lancar akan menjamin pasokan air stabil ke lahan pertanian. Hal ini tidak hanya berdampak positif pada jadwal tanam, tetapi juga dapat mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan.
Proyek revitalisasi ini menjadi contoh nyata kolaborasi efektif antara masyarakat, kelompok tani, dan pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan di tingkat desa. Diharapkan, setelah proyek selesai, saluran irigasi Jatinom akan berfungsi optimal sehingga mampu mengairi area persawahan secara maksimal, membuka jalan bagi para petani Kanigoro untuk menyambut masa panen raya yang melimpah.