SUMENEP – Digitalisasi layanan kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN terbukti memberikan dampak positif bagi masyarakat. Hal ini dirasakan langsung oleh Achmad Saobary, warga Desa Baban, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, yang selama ini rutin mendampingi ayahnya menjalani terapi dan pemeriksaan medis di RSUD H. dr. Moh. Anwar Sumenep.
Saobary mengaku bahwa sejak menggunakan aplikasi Mobile JKN, proses antrean untuk layanan kesehatan menjadi lebih praktis dan efisien.
“Sekarang antreannya tidak terlalu lama dan jauh lebih sedikit sejak ada Mobile JKN,” ujarnya saat ditemui seusai mendampingi ayahnya menjalani terapi fisioterapi, Senin (20/5).
Ia menambahkan, ayahnya harus menjalani terapi seminggu sekali di bagian fisioterapi serta kontrol bulanan di Poli Saraf. Sebelum memanfaatkan layanan Mobile JKN, ia harus datang lebih awal dan antre secara manual, yang seringkali memakan waktu berjam-jam.
“Dulu kalau telat sedikit saja bisa dapat nomor antrean yang jauh. Sekarang cukup daftar lewat HP, datang sesuai jadwal, dan langsung dapat pelayanan,” tambahnya.
Aplikasi Mobile JKN yang diluncurkan oleh BPJS Kesehatan memang dirancang untuk memudahkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam mengakses berbagai layanan tanpa harus datang lebih awal atau berdesakan di tempat pelayanan. Beberapa fitur utama seperti pendaftaran antrean online, cek ketersediaan layanan, hingga konsultasi digital telah memberikan kemudahan signifikan, terutama bagi pasien dengan kebutuhan layanan rutin seperti fisioterapi dan kontrol saraf.
Kepala Humas RSUD H. dr. Moh. Anwar Sumenep, dr. Lailatul Mu’awanah, mengatakan bahwa pemanfaatan Mobile JKN semakin meningkat di kalangan masyarakat Sumenep. Menurutnya, antusiasme masyarakat untuk beralih ke sistem antrean digital ini mempercepat pelayanan dan mengurangi kerumunan di area rumah sakit.
“Mobile JKN ini sangat membantu pasien dan juga tenaga medis. Dulu antrean bisa panjang sekali, sekarang lebih tertib dan terjadwal,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pihak rumah sakit terus mensosialisasikan penggunaan Mobile JKN, khususnya kepada pasien-pasien lanjut usia dan pendamping mereka.
Keberhasilan implementasi Mobile JKN di Sumenep tak lepas dari peningkatan literasi digital masyarakat, khususnya di kalangan keluarga pasien. Seperti yang dilakukan Saobary, generasi muda kini menjadi ujung tombak dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi kesehatan untuk mendampingi orang tua mereka.
“Kita tinggal bantu orang tua install aplikasinya, ajarkan cara pakai, atau kita yang daftarkan sekalian. Tidak susah dan hasilnya sangat terasa,” katanya.
Dengan adanya layanan seperti Mobile JKN, diharapkan pelayanan kesehatan di daerah semakin mudah diakses, terstruktur, dan manusiawi, terutama bagi warga yang berada di wilayah terpencil atau yang memiliki keterbatasan mobilitas.