Menyapa Anak Pulau, Menanam Harapan: Safari Humanis Kapolsek Dungkek

68376467 145f 43b2 896a 9522dc569823
Safari Kamtibmas Kapolsek Dungkek: Dari Edukasi ke Penanaman Pohon di Pulau Oksigen.

SUMENEP – Langkah kecil, dampak besar. Kapolsek Dungkek, IPTU Harri Putra Makmur, kembali menorehkan catatan positif dalam membangun pendekatan Polri yang humanis melalui Safari Kamtibmas ke Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Senin (28/7/2025). Bukan sekadar kunjungan seremonial, safari ini menjadi simbol kehadiran negara hingga ke titik paling pinggir Madura.

Berangkat dari Pelabuhan Dungkek, IPTU Harri memilih duduk di dek perahu bersama warga. Tak ada jarak, tak ada protokol kaku. Ia berbincang akrab dengan penumpang yang membawa barang dagangan, mendengarkan kisah hidup yang tak pernah masuk dalam rapat-rapat kantor.

“Kami ingin Polri hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai sahabat dan pelindung yang dirasakan langsung kehadirannya,” ujar IPTU Harri.

Setibanya di Pulau Giliyang, Harri langsung berhenti ketika melihat sekelompok siswa MI dan MTs Al-Hidayah yang tengah beristirahat. Ia turun dari kendaraan dinas, menyapa dengan senyum, lalu mengajak mereka bermain kuis seputar wawasan kebangsaan. Suasana pun cair, dipenuhi tawa dan semangat.

Ferdiawan, Achmad Faqih, Munzil Fawana, dan Tahzinul Aga Al-Afkar menjadi beberapa siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dan membawa pulang hadiah kecil dari Kapolsek.

“Anak-anak inilah masa depan keamanan dan ketertiban. Kami ingin mereka tumbuh dengan pemahaman, bukan ketakutan terhadap polisi,” tegasnya.

Safari berlanjut ke area titik oksigen—ikon Pulau Giliyang yang dikenal memiliki kadar oksigen tertinggi kedua di dunia. Di sana, IPTU Harri memimpin penanaman pohon alpukat bersama warga dan aparat desa, sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan.

“Ini bukan sekadar pohon. Ini simbol harapan agar alam kita tetap bernapas, agar anak cucu kita masih bisa hidup sehat,” ucapnya.

Tak lupa, Harri singgah ke wisata alam Batu Canggah, lalu melanjutkan dengan silaturahmi bersama dua kepala desa: Moh. Alwi (Bancamara) dan H. Mathor (Banra’as). Acara ditutup dengan diskusi ringan bersama masyarakat tentang persoalan lokal, dari ketertiban pelabuhan hingga potensi wisata yang belum tergarap maksimal.

Sebagai sosok muda yang dikenal inovatif, IPTU Harri sebelumnya sukses meluncurkan program TPQ Presisi di Bondowoso dan mengembangkan sistem pemantauan cuaca digital berbasis masyarakat. Safari ini kian menegaskan satu hal: bahwa polisi bukan hanya soal seragam, tapi juga soal rasa.

“Kami percaya, sebelum ada pelanggaran, harus ada kepercayaan. Dan itu dibangun lewat kedekatan, bukan kekuasaan,” pungkasnya.

×