Ketum LSM BIDIK Minta APH Segerakan Penanganan Kasus Dugaan Pemukulan Oknum Kades Sapeken

Reportase News Template 3
Ketum LSM BIDIK: Tindakan Kekerasan Oknum Kades Sapeken Cermin Penyalahgunaan Kekuasaan

SUMENEP – Dugaan praktik kekerasan yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa Sapeken (JN), memicu kemarahan publik. Ketua Umum LSM BIDIK Didik Haryanto menilai tindakan itu bukan hanya bentuk arogansi pribadi, tetapi juga potret buruk penyalahgunaan kekuasaan di tingkat desa. Sumenep, Sabtu (16/08/2025).

Didik meminta agar aparat penegak hukum di Kecamatan Sapeken segera melakukan tindakan tegas. Mengingat kasus serupa sering terjadi di lapisan masyarakat paling bawah.

“Dengan alasan apapun, kekerasan yang dilakukan oleh (JN) sebagai oknum kades tidak dibenarkan. Bayangkan kalau saudara atau istri kita dipukul orang, pasti kita akan marah. Apalagi ini bukan kali pertama terjadi,” tegas Didik.

Ia juga mengingatkan, jabatan kepala desa seharusnya digunakan untuk melindungi dan menyejahterakan rakyatnya, bukan menindas atau memukul.

“Kalau semua masalah diselesaikan dengan kekerasan, itu bukan solusi. Justru menambah masalah baru, apalagi korbannya seorang perempuan,” ujarnya.

Ketum LSM BIDIK juga meminta masyarakat mempercayakan penuh penanganan kasus Dugaan Pemukulan yang menimpa seorang perempuan bernama Nadia Vega 21 tahun ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH) Polsek Sapeken.

“Kita percayakan kasus ini kepada APH, mari dukung bersama langkah kapolsek dan jajaranya agar proses penegakan hukum di sapeken dapat berjalan baik sesuai undang-undang yg berlaku”.

Ia menambahkan bahwa negara ini merupakan negara hukum, oleh karena itu Hukum tidak boleh kendor hanya karena ulah satu Oknum Kepala Desa.

“Negara ini negara hukum. Jangan sampai penegakanya menjadi lemah hanya karena pelakunya oknum kepala desa. itu sangat berbahaya,” tegasnya.

Kasus ini, menurut Didik Cako sapaan akrabnya, bukan sekadar persoalan pribadi, melainkan cermin kegagalan moral seorang pemimpin desa yang semestinya menjadi teladan.

“Warga butuh pemimpin yang bijak, bukan penguasa yang mengedepankan tangan besi,” tutup Didik.

×