BLITAR – Alat pemantau aktivitas Gunung Kelud yang dipasang di jalur pendakian melalui Situs Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, dilaporkan hilang dicuri. Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada Senin (8/9/2025). Akibatnya, pemantauan aktivitas vulkanik terutama di sisi selatan gunung menjadi terganggu. Total kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
Pengamat Gunung Api Kelud, Budi Prianto, menjelaskan bahwa awalnya alat diduga rusak karena tertutup pohon atau tersambar petir. Namun, setelah dilakukan pengecekan, diketahui peralatan tersebut raib.
“Alat ini berada di atas Patung Lembusuro, kawasan Gadungan Gandusari Blitar. Kami sangat menyayangkan kejadian ini karena baru pertama kali terjadi,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Peralatan yang hilang berfungsi krusial dalam pemantauan pergerakan dan deformasi Gunung Kelud, termasuk aktivitas seismik. Kehilangan alat ini dikhawatirkan menghambat deteksi dini terhadap potensi gempa vulkanik.
Adapun perangkat yang dicuri antara lain:
- GNSS Leica GR30 beserta kabel
- Seismik Broadband Certimus beserta kabel
- Kabel grounding tower dan penangkal petir
- Kabel solar panel
- 6 unit accu Panasonic LC-P1275NA berikut kabel
- Switch hub Moxa
Budi menyebut, seluruh perangkat disimpan dalam rumah alat berukuran 1×1 meter dengan tinggi 1,2–1,5 meter, serta dikelilingi pagar 3×5 meter. Namun, lokasi tersebut tidak memiliki penjagaan khusus.
Pihak pengelola telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Gandusari. Mereka juga akan mengevaluasi lokasi pemasangan peralatan pemantau agar kejadian serupa tidak terulang.