SUMENEP, Reportasenews.net – Pernyataan bahwa Sumenep masih termasuk daerah miskin, meski berada di atas sumber daya alam yang melimpah, terutama minyak dan gas (migas), telah memicu kekecewaan di kalangan aktivis dan tokoh masyarakat setempat.
Syaiful Puja, Sekretaris Paguyuban Toko Sembako Madura Mojokerto Raya, menyampaikan keprihatinannya terkait pandangan tersebut.
“Jujur, saya sangat kecewa jika Sumenep dikatakan miskin, apalagi mengingat potensi migas yang ada di wilayah perairan kami,” ujarnya kepada media ini, Senin (13/8/2024).
Pandangan serupa disampaikan Khairil Ahdi, seorang aktivis Sumenep, bahwa kehadiran banyak perusahaan migas yang beroperasi di perairan Sumenep seharusnya menjadi indikasi jelas bahwa daerah ini memiliki potensi ekonomi yang besar.
“Coba hitung, ada berapa perusahaan migas yang beroperasi di perairan Sumenep? Jumlahnya tentu tidak sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya alam kita melimpah, dan seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kedua aktivis ini menyoroti bahwa pernyataan tersebut mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap pandangan yang seolah mengabaikan potensi besar Sumenep dalam sektor migas.
“Kami berharap, dengan pengelolaan yang tepat dan manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, label ‘miskin’ pada Sumenep dapat segera berubah,” pungkasnya.***