Hari Jadi ke-756, Pemkab Sumenep Dorong Branding “Kota Keris” ke Kancah Nasional

IMG 20251101 WA0022
Wabup Imam Hasyim: Branding Daerah Wujud Kebanggaan dan Identitas Masyarakat Sumenep.

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus memperkuat strategi branding daerah untuk menjaga identitas budaya serta meningkatkan daya tarik pariwisata lokal. Upaya ini dilakukan agar kekayaan alam dan budaya Sumenep semakin dikenal luas di tingkat nasional.

 

Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, menegaskan pentingnya memperhatikan kekayaan sejarah, budaya, dan warisan lokal yang dimiliki Kabupaten Sumenep. Menurutnya, lambang daerah tidak hanya sekadar simbol, tetapi juga representasi karakter dan kebanggaan masyarakat Sumenep.

 

“Melalui branding ini, kita ingin memperkuat citra daerah sekaligus menumbuhkan rasa memiliki di kalangan masyarakat,” ujar Wabup di sela-sela Upacara Hari Jadi (Harjad) ke-756 Kabupaten Sumenep di Kantor Bupati, Jumat (31/10/2025).

 

Identitas resmi Pemkab Sumenep ditandai dengan lambang berbentuk perisai hijau, bergambar kuda terbang bersayap warna kuning emas yang menoleh ke kiri, serta pita bertuliskan Sumekar di atas dasar putih.

 

Pemerintah daerah juga telah memperkenalkan tagline “Sumenep The Soul of Madura” sebagai identitas visual yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan karakter masyarakat Sumenep.

 

“Kami juga memiliki city branding ‘Kota Keris’ sebagai deklarasi bahwa Sumenep merupakan pusat kerajinan keris terbesar di Indonesia, yang telah diakui UNESCO dengan jumlah empu (pembuat keris) terbanyak di dunia,” jelasnya.

 

Wabup Imam Hasyim berharap strategi branding ini tidak hanya mengomunikasikan Sumenep sebagai daerah bersejarah dan berbudaya adiluhung, tetapi juga sebagai kota berdaya saing dan berkarakter kuat.

 

“Melalui branding, sektor pariwisata dan citra Kabupaten Sumenep bisa menjadi elemen penting dalam membangun identitas positif yang berakar pada nilai budaya dan sejarah lokal,” imbuhnya.

 

Peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep tahun 2025 mengusung tema “Ngopene Songenep”, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menjaga dan merawat warisan budaya luhur berbasis gotong royong, kejujuran, serta kearifan lokal di tengah arus modernisasi.

 

“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak — Forkopimda, birokrasi, TNI-Polri, instansi vertikal, civitas kampus, pelaku usaha, insan media, hingga organisasi masyarakat dan keagamaan — atas sinergi yang baik sehingga Sumenep tetap aman, damai, dan terkendali,” pungkas Wabup Imam Hasyim.

Tinggalkan Balasan

×