SUMENEP – Santri memiliki peran penting dalam membangun peradaban dunia. Sejak masa awal kemerdekaan, santri diharapkan mampu mengimbangi perkembangan zaman dan memberikan sumbangsih besar dalam berbagai bidang, seperti keilmuan, sosial, dan akhlak.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengatakan santri harus tampil sebagai pembeda dalam membawa perubahan di bidang pendidikan, ekonomi, teknologi, sosial, dan politik. Namun, hal itu harus dilakukan dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Santri tidak hanya dituntut menjadi pribadi yang taat beragama, tetapi juga harus berperan dalam mewujudkan perubahan yang membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin ke tengah kehidupan global,” ujar Bupati saat Apel Hari Santri Nasional 2025 di Halaman Kantor Bupati, Rabu (22/10/2025).
Bupati Fauzi menegaskan, Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen mendukung kemajuan pendidikan berbasis keagamaan, khususnya pesantren yang menjadi pusat pembentukan karakter akhlaqul karimah dan moral generasi muda.
Menurutnya, untuk menjawab tantangan zaman tidak cukup hanya dengan menguasai pendidikan formal. Akhlak yang baik dan budi pekerti luhur juga menjadi kunci kemajuan sebuah bangsa.
“Pesantren memiliki peran besar dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama yang kuat, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.
Sebagai bentuk nyata komitmen Pemkab Sumenep, sejumlah program telah dijalankan, di antaranya bantuan operasional dan pemberdayaan pesantren, beasiswa bagi santri berprestasi, pelatihan kewirausahaan dan digitalisasi pesantren, serta kolaborasi antara pesantren dengan dunia usaha dan industri.
Program tersebut diharapkan mampu menjadikan pesantren semakin mandiri dan menjadi pusat pengembangan ekonomi umat. Santri juga diharapkan tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Semua ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan pesantren sebagai pilar penting pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Bupati menambahkan, pesantren telah terbukti menjadi benteng moral bangsa. Oleh karena itu, pemerintah akan terus memperkuat sinergi dengan para pengasuh pesantren agar tetap menjadi motor penggerak pembangunan daerah berbasis nilai keislaman dan kearifan lokal.
“Pemerintah Kabupaten Sumenep bertekad memperkuat sinergi dengan pesantren agar tetap menjadi benteng moral sekaligus penggerak pembangunan daerah,” pungkasnya.