BLITAR – Masih banyak anak-anak di wilayah Kabupaten Blitar, khususnya di pedesaan, yang membutuhkan akses pendidikan yang layak dan mudah dijangkau. Di daerah seperti Kecamatan Wates dan Panggungrejo, sebagian desa memiliki lokasi yang cukup jauh dari sekolah-sekolah favorit. Bukan karena kendala prestasi, melainkan karena jarak tempuh serta kondisi akses jalan yang masih terbatas.
Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah mendirikan sekolah menengah pertama tambahan yang dikenal dengan nama SMPN Satu Atap (SATAP), sebagai bentuk solusi pendidikan bagi wilayah terpencil.
Salah satunya adalah SMPN SATAP 1 Panggungrejo yang berlokasi di Dusun Sekar Gadung, Desa Balerejo. Sekolah ini tetap berdiri tegak dengan semangat tinggi dari para tenaga pendidik, yang ikhlas mencerdaskan anak bangsa meski dalam segala keterbatasan.
Supran, Kepala Desa Balerejo, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi para guru dan karyawan di sekolah tersebut saat ditemui awak media.
“Kami sangat mengapresiasi dan salut kepada bapak-ibu guru serta staf SMPN SATAP 1 ini. Meski jumlah siswa sedikit dan kesejahteraan mereka belum maksimal, semangat mereka untuk terus mengajar dan mencerdaskan anak-anak di sini luar biasa,” ungkap Supran.
Ia menambahkan bahwa sekolah tersebut sangat berharap dukungan lebih dari pemerintah. Para guru secara aktif terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dasar agar minat masuk ke SMPN SATAP semakin tinggi.
“Kami ingin sekolah ini bisa berkembang, bahkan menjadi SMPN SATAP 2 atau 3 nantinya,” harapnya.
Sementara itu, Sriani Dewi selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum juga menyampaikan aspirasinya.
“Kami sangat berharap adanya kepala sekolah definitif. Saat ini, setiap enam bulan harus berganti kepala sekolah, sehingga program-program yang sedang berjalan jadi terhenti dan harus mulai dari awal lagi,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah daerah memberikan perhatian yang lebih serius, baik dari segi sarana prasarana maupun dukungan terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah terpencil seperti SMPN SATAP 1 Panggungrejo.
“Kami ingin anak-anak di sini bisa mendapatkan fasilitas yang sama seperti di sekolah-sekolah besar lainnya. Karena mereka juga punya hak untuk belajar dan berkembang,” pungkasnya.