hut bhayangkara ke 78
BeritaPemerintahan

Antisipasi Banjir, PUPR Probolinggo Fokus Perbaikan DAM dan Normalisasi Saluran Irigasi

394
×

Antisipasi Banjir, PUPR Probolinggo Fokus Perbaikan DAM dan Normalisasi Saluran Irigasi

Sebarkan artikel ini
DAM Bindung Desa Kedungcaluk, Kecamatan Krejengan
Foto: DAM Bindung Desa Kedungcaluk, Kecamatan Krejengan, @by_reportasenews.net

PROBOLINGGO, Reportasenews.net – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo melalui Asrul, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), mengungkapkan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi kebocoran dan memperkuat DAM di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Dalam upaya ini, fokus utama PUPR adalah memperbaiki Dam yang besar guna mengantisipasi banjir.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
ketua dewan probolinggo
UNTUK PASANG BANNER HUBUNGI WA: 081907979555

“Kami tengah melaksanakan normalisasi di dua titik utama, yakni saluran irigasi dan bendung. Saat ini, kami sedang bekerja di tiga lokasi. Pertama, di DAM Banyubiru, Kecamatan Gending; kedua, di DAM Pajurangan, Kecamatan Gending; dan ketiga, di wilayah Kecamatan Kotaanyar,” jelas Asrul, Rabu (14/8/2024).

Menurut Asrul, normalisasi tersebut diharapkan dapat memperluas volume tampungan banjir di tiga lokasi tersebut.

Selain itu, alat-alat yang digunakan dalam proyek ini telah diresmikan oleh Penjabat (PJ) Bupati Probolinggo dan saat ini fokus pada pengerjaan di Banyubiru.

Rencananya, lanjut dia, pada tahun 2025 akan ada tujuh lokasi DAM yang akan diperbaiki, namun karena adanya penyesuaian anggaran, saat ini hanya tiga lokasi yang menjadi prioritas.

“Untuk normalisasi saluran, kami sudah melaksanakan di tiga lokasi, termasuk di Desa Jabung Candi. Selanjutnya, akan dilanjutkan ke lokasi lainnya seperti Desa Sidopokso, yang telah kami terima permintaannya,” ucapnya kepada media Reportasenews.net.

Dalam menghadapi potensi banjir dan longsor, PUPR juga telah menurunkan alat berat untuk membersihkan dan menangani longsoran di Desa Gedungcaluk.

Asrul menegaskan bahwa meskipun anggaran terbatas, PUPR akan terus mendahulukan daerah-daerah yang paling rawan, seperti Desa Sidopokso dan Krejengan.

Menyikapi aktivitas penambangan manual di sekitar sungai, Asrul mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak aman dari bangunan vital seperti jembatan dan bendungan.

“Penambangan emas, baik manual maupun dengan alat, sebaiknya dilakukan jauh dari bangunan-bangunan kami, minimal dalam radius 100 meter. Kami memahami kebutuhan masyarakat akan bahan galian, namun kelestarian lingkungan dan keberlanjutan bangunan juga harus dijaga,” tandasnya.

Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya preventif oleh Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo dalam menghadapi musim hujan mendatang dan meminimalkan risiko bencana banjir di wilayah tersebut.***