SUMENEP – Aksi pencurian di sebuah konter handphone kembali menghebohkan warga Sumenep. Sebuah iPhone 12 Pro Max hilang dari etalase konter HP DJ99 di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kota, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (27/8/2025).
Kejadian itu terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial. Dalam rekaman, tampak seorang pria berkaos putih datang ke toko berpura-pura hendak membeli ponsel Samsung seharga Rp1 juta. Namun, ketika pemilik konter lengah karena mengambil dusbook di belakang, pelaku justru cepat-cepat mengambil iPhone 12 Pro Max 256 GB warna Pacific Blue dari etalase.
Pemilik konter, H. Ubay, mengaku baru menyadari kehilangan setelah melihat rekaman CCTV.
“Awalnya saya tidak sadar HP itu hilang. Begitu saya cek CCTV, ternyata ada orang yang ambil,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah dan langsung melapor ke polisi. Aksi nekat pelaku ini pun menuai cibiran warganet, karena dianggap konyol: pura-pura membeli, malah kabur membawa barang curian.
“Kami berharap pelaku segera mengembalikan atau menyerahkan diri ke polisi, karena identitasnya sudah kami kantongi. Jangan sampai video ini semakin viral,” tegas H. Ubay.
Tak berhenti di situ, sehari setelah video pencurian viral, pada Kamis (28/8/2025) sekitar pukul 12.50 WIB, pelaku justru kembali mendatangi konter DJ99 Cellular. Ia datang dengan nada menantang, menyangkal telah mengambil iPhone tersebut, bahkan memprovokasi karyawan agar bisa membuktikan tuduhannya.
Menurut keterangan salah seorang sumber yang enggan disebut namanya, pelaku dikenal licin dan pandai mengelabui, bahkan disebut-sebut “kebal hukum” saat masih bekerja di Surabaya.
H. Ubay mendesak aparat kepolisian untuk serius menindak kasus ini.
“Kami minta Polres Sumenep menindak tegas, jangan pandang bulu. Bahkan kalau ada penadah, sikat semuanya agar jadi efek jera,” tegasnya.
Kasus pencurian ini kini tengah ditangani aparat kepolisian. Pihak Polres Sumenep berkomitmen melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku beserta kemungkinan jaringan yang terlibat.