SURABAYA, Reportasenews.net – LSM LIRA Jawa Timur, lakukan orasi di depan kantor Gubenur Jalan Tugu Pahlawan, Surabaya, terkait kasus korupsi yang menghasilkan eks Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak sebagai tersangka.
Dalam aksi damai kali ini, LSM LIRA Jatim menuntut pentingnya evaluasi total terkait dana hibah.
Dalam orasinya, Gubenur LSM LIRA Jatim, Samsudin mengatakan, LSM LIRA telah mengantongi banyak data serta temuan terkait praktek perencanaan dan realisasi dana hibah provinsi yang terindikasi banyak praktek korupsi yang dilakukan, sehingga merugikan masyarakat Jatim, dan negara.
“Kami hadir memberikan dorongan kepada Pj Gubenur Jatim untuk melakukan evaluasi terkait dana hibah. Hal ini juga bisa menjadi pijakan bagi Pj Gubenur untuk mengambil keputusan dan merombak tatanan tatanan yang tidak baik yang selama ini terjadi,” ungkap Samsudin yang tampak hadir dilokasi dengan mengendarai mobil pribadinya Rubicon, Kamis, (25/7/24).
Samsudin menyerukan, bahwa LSM LIRA Jatim telah memiliki data dan temuan terkait praktek dana hibah Pemerintah Provinsi Jatim dari tahun 2014 hingga 2022 telah mencapai angka puluhan triliun.
Dari rangkaian data tersebut, ada temuan praktek pekerjaan fiktif, hingga adanya praktek pemotongan nilai pekerjaan hingga mencapai 60 persen.
“Data yang kami miliki sebelumnya sudah kami laporkan ke KPK dan sudah terlaksana tindakan pemberantasan korupsi. Sudah terjadi jilid satu dan jilid dua. Namun, bisa saja terjadinya jilid tiga dan jilid empat, dan seterusnya, apabila tidak dilakukan evaluasi yang baik kedepannya,” jelasnya.
Sementara, saat melakukan aksi damai tersebut mereka tidak berhasil menjumpai Pj Gubenur Jatim, Adhy Karyono.
Meski demikian, beberapa perwakilan dipersilahkan masuk ke gedung kantor Gubenur Jatim, dan ditemui oleh Pj Sekda Provinsi Jatim, Bobby Soemiarsono beserta beberapa pejabat lainnya.
Dalam pertemuan ini, LSM LIRA kembali menyampaikan aspirasi beserta tuntutan, dan memberikan beberapa lembar data, agar kedepannya dapat dijadikan bahan untuk evaluasi bagi eksekutif maupun legislatif.
Mereka juga meminta, kedepan agar lebih ada transparasi publik terlebih mengenai perencanaan dan realisasi dana hibah.
“LSM LIRA hadir untuk menyuarakan aspirasi dan keluhan masyarakat. Jangan samakan dengan yang lain, yang datang untuk meminta pekerjaan. Sebenarnya hari ini kami memiliki banyak kesibukan sebagai pengusaha. Namun, demi kepentingan Negara kami hadir penuh semangat untuk menyuarakan semua hal itu,” tukasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wali Kota LSM LIRA Kota Batu, Rudy Cahyono menyampaikan, dirinya beserta jajaran akan lebih pro aktif lagi untuk mengawal Pemerintahan Kota Batu untuk menjadi lebih baik lagi, dan tidak terulang kembali peristiwa terjadinya praktek korupsi.
“Kami sebagai kepala daerah LSM LIRA di Kota Batu sangat bangga dengan keberanian Gubenur Samsudin dalam memberantas korupsi. Hal ini, pastinya akan kami terapkan intruksi gubenur maupun presiden untuk berani melakukan pemberantasan korupsi, khususnya yang ada di wilayah kami, yakni Kota Batu,” pungkasnya.***