Membangun Kemandirian Petani: HIPPA Bina Agung Manfaatkan Dana APBN untuk Perbaikan Saluran Irigasi

6a9b0ddc 9539 4bb4 8ee3 a230c834a92c
Membangun Kemandirian Petani: HIPPA Bina Agung Revitalisasi Irigasi dengan Gotong Royong.

BLITAR – Kelompok Petani Pemakai Air (HIPPA) Bina Agung, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui perbaikan infrastruktur irigasi. Dengan memanfaatkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp195 juta untuk Tahun Anggaran 2025, mereka kini tengah melaksanakan proyek perbaikan saluran irigasi secara swakelola.

Proyek yang dimulai pada 4 Agustus 2025 ini direncanakan selesai dalam 100 hari kalender, tepatnya pada 11 November 2025. Perbaikan ini menyasar Daerah Irigasi (D.I.) Jumbleng II D, yang selama ini menjadi tulang punggung pengairan sawah di desa tersebut.

Keberhasilan proyek ini diharapkan mampu menjamin pasokan air yang stabil, mengurangi risiko gagal panen, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani.

Peran Aktif Swakelola dan Pengawasan Berjenjang

Pekerjaan perbaikan saluran irigasi ini sepenuhnya dilakukan secara swakelola, yang berarti dikerjakan langsung oleh anggota HIPPA Bina Agung. Pendekatan ini bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab di kalangan petani. Di bawah kepemimpinan Ketua HIPPA Nurkholis, para anggota bekerja bahu-membahu memastikan setiap tahapan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Lebih dari itu, proses ini mendapat dukungan dan pengawasan penuh dari pemerintah desa. Kepala Desa Eddy Sarwono, secara rutin turun ke lapangan untuk memantau langsung kemajuan proyek. Pengawasan ini penting untuk memastikan kualitas pekerjaan, penggunaan dana yang transparan, dan bahwa proyek benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat petani. Sinergi antara HIPPA dan pemerintah desa menjadi kunci keberhasilan proyek ini, menciptakan model kolaborasi yang patut dicontoh.

Dampak Jangka Panjang bagi Pertanian Lokal

Dengan perbaikan saluran irigasi, petani di Desa Karanggayam dapat mengelola air dengan lebih efisien, mengurangi pemborosan, dan memperluas cakupan lahan yang bisa dialiri. Peningkatan ketersediaan air juga memungkinkan petani untuk menanam padi atau komoditas lain dengan jadwal yang lebih teratur, bahkan saat musim kemarau.

Proyek ini tidak hanya sekadar perbaikan fisik, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam ketahanan pangan lokal. Ini adalah bukti nyata bahwa program pemerintah yang tepat sasaran, ketika dikelola dengan baik oleh komunitas, dapat membawa perubahan signifikan dan memberdayakan masyarakat dari level akar rumput. Diharapkan, keberhasilan proyek ini akan memicu inisiatif serupa di desa-desa lain di Kabupaten Blitar untuk membangun kemandirian dan ketahanan pangan.

×