BLITAR – Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, menjadi contoh keberhasilan program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Proyek yang dilaksanakan secara swakelola oleh Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Setyo Rukun ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani lokal.
Pelaksanaan Swakelola yang Efektif dan Transparan
Proyek pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi di Dusun Tawang, Desa Bendosewu, telah berjalan dengan baik, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ketua HIPPA Setyo Rukun, Mashudi, menyatakan bahwa pekerjaan dilakukan secara mandiri oleh para anggota HIPPA.
“Kami tidak melibatkan pihak ketiga atau kontraktor. Semua pekerjaan mulai dari perencanaan, pembelian material, hingga pengerjaan fisik, kami kerjakan sendiri,” ujarnya.
Sistem swakelola ini tidak hanya menekan biaya, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab pada para petani. Mereka bekerja bahu-membahu, memastikan setiap tahap pekerjaan berjalan optimal dan sesuai kebutuhan. Hal ini juga sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat pedesaan di Indonesia.
Pengawasan Ketat dan Sinergi Kuat
Kesuksesan proyek ini tak lepas dari peran aktif Kepala Desa Bendosewu, Isnari, yang secara rutin memantau dan mengawasi setiap progres pekerjaan. Pengawasan ketat ini memastikan bahwa dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan secara efektif dan transparan. Isnari menjelaskan, “Kami selalu memastikan pekerjaan sesuai dengan standar teknis yang ada. Keterlibatan kami sebagai pemerintah desa adalah untuk menjamin kualitas hasil kerja dan menghindari penyimpangan.”
Sinergi antara HIPPA dan pemerintah desa menjadi kunci keberhasilan. Komunikasi yang terjalin baik memungkinkan setiap permasalahan di lapangan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Dukungan penuh dari pemerintah desa juga membuat petani merasa didukung dan dihargai atas kerja keras mereka.
Dampak Positif terhadap Ekonomi Petani
Dengan selesainya proyek P3-TGAI ini, diharapkan pasokan air ke lahan pertanian akan menjadi lebih lancar dan merata. Peningkatan efisiensi irigasi ini diprediksi akan meningkatkan indeks pertanaman, yang memungkinkan petani untuk panen lebih sering. Selain itu, kondisi saluran irigasi yang lebih baik akan mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan di musim kemarau atau kelebihan air saat musim hujan.
Peningkatan hasil panen secara signifikan akan berdampak langsung pada pendapatan petani, sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka. Proyek ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang investasi jangka panjang untuk kemandirian dan kesejahteraan masyarakat petani. Keberhasilan Desa Bendosewu dalam melaksanakan program P3-TGAI ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengelola sumber daya air secara mandiri demi masa depan pertanian yang lebih cerah.