Cegah Seks Bebas, Desa Tegalasri Adakan Edukasi Remaja

faff966b c7e8 43b1 937f 8ed4b1b86c58 scaled
Dari Desa untuk Masa Depan: Tegalasri Sosialisasikan Bahaya Seks Bebas.

BLITAR – Dalam upaya menekan angka perilaku seks bebas di kalangan remaja, Pemerintah Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar menggelar sosialisasi pencegahan seks bebas pada Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemerintah Kabupaten Blitar yang menyasar edukasi langsung hingga ke tingkat desa.

Sosialisasi tersebut diadakan di Balai Desa Tegalasri dan melibatkan berbagai pihak, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, serta para pelajar dan remaja desa setempat. Hadir pula Camat Wlingi Ny. Endah Suwito, serta narasumber dari Program Penanggulangan HIV/AIDS dan Bidan Safitri, A.Md.Keb.

Kepala Desa Tegalasri, Retnoningsih, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya perilaku seks bebas dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak dini.

4c733f25 4a4b 40d3 9747 05a6052047ba
Desa Tegalasri Bergerak: Edukasi Remaja untuk Hidup Sehat dan Bermartabat.

“Sosialisasi ini bertujuan menjaga generasi muda agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang berisiko tinggi. Bukan hanya dari sisi kesehatan, tapi juga dampak sosial dan psikologis,” tegasnya.

Ia menyebut, remaja yang melakukan seks bebas berpotensi tertular penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, gonore, sifilis, dan herpes genital. Selain itu, mereka juga berisiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, serta mengalami tekanan mental seperti depresi, rasa bersalah, dan rendahnya harga diri.

“Seks bebas tidak hanya merusak kesehatan fisik, tapi juga bisa mengganggu masa depan mereka. Bisa memicu konflik dalam keluarga, kehilangan kepercayaan orang tua, bahkan memengaruhi peluang kerja dan hubungan sosial di masa depan,” tambahnya.

Dalam sesi materi, para narasumber memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga diri, membangun komunikasi yang sehat dengan keluarga, dan mengenali risiko serta konsekuensi perilaku seksual berisiko. Disampaikan pula cara menolak ajakan yang mengarah pada seks bebas dan pentingnya menanamkan nilai-nilai moral dan tanggung jawab.

Sosialisasi berjalan interaktif. Para remaja diberi ruang untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan seputar masalah kesehatan reproduksi dan pergaulan remaja. Pemerintah desa berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan dukungan lintas sektor, demi menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berakhlak.

×