SUMENEP – Fenomena langka kembali terjadi di Pantai Badur, Desa Badur, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep. Seekor penyu terlihat berjalan pelan menuju bibir pantai dan bertelur pada Kamis malam Jumat, sekitar pukul 21.00 WIB (17/4/2025).
Kejadian ini pertama kali disaksikan oleh salah satu pengunjung pantai yang kemudian melaporkan kepada pengelola Pantai Badur, M. Sinawar, serta kepada para pengunjung lainnya.
“Sudah, biarkan saja penyu bertelur sendiri, nanti kita bantu dalam proses penggalian lubang saja untuk mengubur telur-telurnya,” ujar Sinawar saat mengarahkan para pengunjung.
Proses penyu bertelur berlangsung cukup lama karena kondisi pasir yang agak basah, membuat penyu harus berpindah tempat dua kali. Akhirnya, dengan bantuan pengelola dan beberapa pengunjung, proses penggalian lubang dapat dilakukan dengan hati-hati agar telur-telur tersebut aman.
Dalam waktu kurang lebih 30 menit, penyu berhasil menyelesaikan aktivitas bertelur. Setelah semua telur ditimbun dengan pasir, penyu tersebut kembali ke laut.
Penyu bertelur di kawasan Pantai Badur sebenarnya bukanlah hal baru. Pantai ini memang menjadi habitat alami bagi penyu untuk bertelur dan berkembang biak.
“Oleh karena itu, keberadaan penyu diharapkan tetap terjaga dengan dukungan masyarakat Badur, serta perlu pengawasan dari pemerintah dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat,” ujar salah seorang warga Badur.
M. Sinawar selaku pengelola Pantai Badur juga menyatakan kesiapan pihaknya untuk membantu pemerintah dalam menjaga dan melestarikan ekosistem hewan langka tersebut. Ia berharap ke depan akan ada program konservasi yang lebih terarah agar fenomena alam ini bisa terus berlanjut dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat.
