Blitar  

Toleransi dan Prestasi: Tony Andreas, Kristiani Bersahaja Lulus Cumlaude S2 UNEJ, Inspirasi di Hari Santri Nasional 2025

Reportase News Template 20251023 095609 0000
Tony Andreas, S.H., M.H. : Mantan Ketua KONI Kabupaten Blitar.

BLITAR – Momen Hari Santri Nasional (HSN) 2025 pada 22 Oktober menjadi istimewa dengan pesan toleransi mendalam dari sosok Tony Andreas, mantan Ketua KONI Kabupaten Blitar yang beragama Kristiani. Dikenal sangat dekat dengan kalangan ulama dan santri, Tony menyampaikan selamat HSN, menegaskan peran santri sebagai pilar kebangsaan dan pondasi persatuan antar umat beragama.

 

Simbol Kerukunan Antar Iman

 

Tony Andreas telah lama menjadi simbol kerukunan di Blitar. Kedekatannya dengan ulama kondang Gus Iqdam dari Ponpes Mamba’ul Hikam II Blitar menjadi sorotan. Meskipun berbeda keyakinan, keduanya sering bersinergi dalam berbagai kegiatan.

 

“Bagi saya, perbedaan keyakinan tidak pernah menjadi sekat. Justru, kedekatan ini mengajarkan saya tentang kebersahajaan, kepedulian sosial, dan semangat gotong royong,” ujar Tony tulus.

 

Gus Iqdam sendiri kerap memuji karakter Tony, bahkan pernah menceritakan kedermawanan Tony yang membiayai umroh salah satu santrinya. Sikap rendah hati dan tanpa sekat inilah yang menjadikan Tony dicintai lintas batas agama.

 

Raih Magister Hukum dengan Pujian

 

Selain dedikasinya dalam merawat kerukunan, Tony Andreas baru saja menorehkan prestasi gemilang di dunia akademis. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan Strata 2 (S2) Magister Hukum di Universitas Negeri Jember (UNEJ) dengan predikat Cumlaude (dengan pujian).

 

Prestasi ini membuktikan bahwa kesibukannya sebagai aktivis sosial dan mantan Ketua KONI tak menghalangi semangatnya menuntut ilmu. “Meraih gelar Magister Hukum ini adalah bagian dari ikhtiar untuk terus berkontribusi. Saya berharap, capaian ini bisa menginspirasi banyak orang, termasuk para santri, bahwa belajar tidak mengenal usia dan batas,” pungkasnya.

 

Keberhasilan Tony Andreas di bidang akademik dan sosial, khususnya dalam membangun jembatan toleransi, menjadikannya teladan sejati, memperkuat narasi bahwa Indonesia adalah rumah bersama yang dibangun atas dasar keragaman dan persatuan.

Tinggalkan Balasan

×